SAIBETIK– Polemik seputar Ibu Kota Negara (IKN) kembali mencuat, setelah taipan Sugianto Kusuma, atau yang dikenal dengan Aguan, mengungkapkan bahwa keterlibatannya dalam proyek strategis nasional tersebut hanya untuk menjaga “wajah” Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pernyataan ini disampaikan Aguan dalam wawancara dengan Tempo, yang memicu beragam reaksi dari berbagai pihak.
Menyikapi hal ini, pengamat politik Rocky Gerung menilai pengakuan Aguan semakin memperjelas bahwa proyek IKN sebenarnya merupakan “mimpi kosong” Jokowi. Menurut Rocky, sejak awal banyak pihak yang meragukan klaim-klaim besar terkait investasi yang akan masuk ke IKN.
“Ini kan yang menjadi perdebatan sejak setahun lalu, ketika ramai dibicarakan bahwa Jokowi ingin membuktikan IKN sebagai proyek yang menarik investasi non-ABBN, namun ternyata hasilnya nihil,” ujar Rocky melalui kanal YouTube-nya.
Rocky melanjutkan dengan mengutip pernyataan Aguan, yang menyebut bahwa Jokowi memaksa oligarki untuk terlibat, agar bisa menarik investasi asing lainnya. “Ini adalah teori yang kami bangun sejak setahun lalu, untuk menguji apakah IKN hanya omong kosong atau benar-benar sebuah proyek yang berpotensi merusak ekologis dan tidak sehat secara bisnis,” tegasnya.
Ia kemudian menyindir, “Konfirmasi Aguan ini menjadi patokan untuk menganalisis bahwa IKN sebenarnya adalah sebuah kebohongan besar.”
Rocky juga mengungkapkan pengalaman pribadinya terkait kritiknya terhadap IKN, yang sempat membuatnya berurusan dengan polisi. “Jokowi menyebarkan hoax soal IKN, mengatakan sudah ada ratusan atau bahkan ribuan MOU. Itu yang menyebabkan saya dipanggil polisi,” kenangnya.
Di akhir pernyataan, Rocky menegaskan bahwa publik sejak awal sudah mengetahui bahwa Jokowi berusaha menyelamatkan diri dari janji-janjinya yang gagal, termasuk soal mobil listrik dan IKN yang menurutnya hanya untuk pencitraan. “Semua itu hanya untuk mempertahankan citra beliau,” pungkas Rocky.***