SAIBETIK– Dalam upaya menanggulangi banjir yang kerap melanda wilayah Kabupaten Pesawaran dan Kota Bandar Lampung, kedua pemerintah daerah menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Strategis di Ruang Rapat Wali Kota Bandar Lampung, Senin (3/3/2025).
Rakor ini dipimpin langsung oleh Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana dan Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, serta dihadiri jajaran perangkat daerah dan instansi terkait.
Langkah Strategis Pengendalian Banjir
Dalam rakor tersebut, kedua pemerintah daerah menyepakati beberapa langkah konkret, di antaranya:
✅ Pemetaan Aliran Sungai
Pemkot Bandar Lampung dan Pemkab Pesawaran akan memetakan aliran sungai yang berhulu di Kawasan Hutan Register/Taman Hutan Rakyat (Tahura), yang melintasi kedua wilayah. Langkah ini bertujuan untuk memahami pola aliran air dan menekan risiko banjir akibat curah hujan tinggi.
✅ Pembangunan Embung dan Infrastruktur Penunjang
Sebagai langkah pengendalian air, kedua daerah akan berkolaborasi membangun embung (penampungan air) serta pintu air di titik-titik strategis. Infrastruktur ini diharapkan dapat mengontrol debit air dan mencegah luapan ke pemukiman warga.
✅ Normalisasi Sungai dan Kemitraan dengan Swasta
Pemerintah daerah juga akan menggandeng stakeholder dan pihak swasta untuk mempercepat program normalisasi sungai dan pembangunan infrastruktur pengendalian banjir yang lebih terintegrasi.
✅ Reboisasi dengan Pola Agroforestry
Dalam jangka panjang, upaya pencegahan banjir juga akan dilakukan melalui reboisasi di kawasan hutan register dengan konsep agroforestry—menggabungkan tanaman pertanian dan tanaman kehutanan yang memiliki daya serap air tinggi.
🗣️ “Dengan pola ini, selain dapat menahan air, lahan juga bisa dimanfaatkan masyarakat untuk pertanian produktif,” ujar Kepala Bappeda Pesawaran, Adhytia Hidayat.
Peran Gubernur Lampung dalam Program Penanggulangan Banjir
Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana berharap agar program strategis ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur Lampung guna memastikan kelancaran dan keberlanjutan proyek.
🗣️ “Penanganan banjir membutuhkan kerja sama semua pihak. Jika kita bisa menyelesaikan ini bersama, dampaknya akan sangat baik bagi masyarakat di masa depan,” ujar Eva Dwiana.
Melalui sinergi yang kuat, Pemkot Bandar Lampung dan Pemkab Pesawaran optimistis dapat menciptakan sistem pengendalian banjir yang lebih efektif dan berkelanjutan.***