SAIBETIK – Nama Abi Hasan Muan semakin mencuri perhatian sebagai kandidat calon wakil gubernur yang disodorkan oleh Partai Golkar. Terutama setelah mundurnya Airlangga Hartarto dari posisi Ketua Umum Golkar, lobi politik yang mengusulkan pasangan Mirza dari Golkar semakin mengarah pada Abi Hasan Muan.
Abi Hasan Muan kini menjadi opsi utama jika Hanan gagal maju sebagai cawagub dari Golkar. Dukungan terhadap Abi Hasan semakin menguat setelah berbagai pihak menilai integritas dan rekam jejaknya yang mengesankan. Ketua Ikadin Lampung, Penta Peturun, mengungkapkan bahwa Abi Hasan dikenal berpengalaman dalam mengadvokasi masyarakat dan petani, serta mampu menangani konflik.
Nama Abi Hasan Muan juga mulai mendapat perhatian serius dari elit Golkar. Sebagai politisi dan kader Golkar, ia tengah dipertimbangkan untuk berpasangan dengan Mirza. Kolega Abi Hasan, Edarwan, yang juga merupakan Widyaiswara Ahli Utama BPSDM Lampung, menilai bahwa Abi Hasan layak menjadi kandidat pendamping Mirza.
Perjalanan karier Abi Hasan Muan dari seorang aktivis mahasiswa hingga tokoh Partai Golkar adalah narasi yang menarik. Sebagai mantan Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lampung, Abi Hasan memulai karirnya dengan semangat perubahan. Transformasinya dari aktivis vokal menjadi politisi Golkar menunjukkan kemampuannya untuk beradaptasi dalam lanskap politik yang dinamis.
Sebagai mantan Direktur LBH Bandar Lampung (1997-2000), Abi Hasan memperlihatkan integritasnya dalam membela hak-hak rakyat dan demokrasi di era Orde Baru. Pengalamannya menghadapi berbagai hambatan dalam proses litbang menunjukkan komitmennya yang kuat.
Selama menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Bandar Lampung (2004-2009), Abi Hasan berhasil merubah citra partai menjadi lebih dekat dengan rakyat. Keberhasilannya membangun hubungan dengan pedagang pasar dan pengemudi angkutan kota menunjukkan kemampuannya mentransformasi Golkar dari partai elit menjadi partai yang hadir di grassroot.
Posisinya sebagai Sekretaris Umum HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) Provinsi Lampung dan Ketua PERADI (Perhimpunan Advokat Indonesia) Lampung selama dua periode menambah nilai plus bagi Golkar, membuka akses ke berbagai elemen masyarakat penting dalam politik elektoral.***