SAIBETIK– Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, secara resmi membuka Erlangga-JPPPM Edu-Day 2025 yang digelar di Ballroom Hotel Novotel, Bandar Lampung, Selasa (6/5/2025). Acara ini merupakan kolaborasi antara Penerbit Erlangga dan Jam’iyyah Perempuan Pengasuh Pesantren dan Mubaligoh (JPPPM) Provinsi Lampung.
Dalam sambutannya, Gubernur Mirza menyoroti urgensi peran pesantren dalam sistem pendidikan nasional, terutama di tengah tantangan tingginya angka putus sekolah. Ia mengungkapkan, hanya 62 persen lulusan SMP yang melanjutkan ke SMA, dan hanya 20 persen dari mereka yang meneruskan ke perguruan tinggi.
“Kalau kita lihat ada sekitar 400 ribu anak usia sekolah yang tidak melanjutkan pendidikan, ini adalah potensi krisis generasi. Kita harus bergerak cepat,” tegas Gubernur.
Gubernur juga menyampaikan apresiasinya terhadap pesantren yang selama dua dekade terakhir menjadi benteng terakhir bagi anak-anak yang terpinggirkan dari sistem pendidikan formal.
“Pesantren telah menyelamatkan ribuan anak dari putus sekolah setiap tahunnya. Ini kontribusi besar yang meringankan beban negara,” ungkap Mirza.
Lebih jauh, Gubernur Mirza mendorong pengembangan ekonomi pesantren melalui integrasi sektor pertanian, perdagangan, dan koperasi. Ia mengajak pesantren untuk bergabung dalam program Koperasi Merah Putih dan menjanjikan dukungan dari Pemprov Lampung melalui kolaborasi dengan dunia usaha.
“Pesantren harus menjadi pusat pembelajaran sekaligus pusat pemberdayaan ekonomi,” imbuhnya.
Dari pihak swasta, Linggom Napitupulu selaku perwakilan Erlangga Lampung menyampaikan bahwa Edu-Day diharapkan bisa menjadi jembatan kolaborasi nyata dalam mencetak generasi muda yang cerdas, berakhlak mulia, dan memiliki wawasan kebangsaan yang kuat.
Ketua JPPPM Lampung, Heni Insiah Bukhori, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari agenda tahunan dalam peningkatan kapasitas pengasuh pesantren. Ia juga mengapresiasi dukungan berkelanjutan dari Pemprov Lampung.
“Kemitraan dengan pemerintah daerah sangat vital dalam memaksimalkan program-program pendidikan pesantren,” ujar Heni.
Sebagai bentuk komitmen, acara ditutup dengan penandatanganan MoU antara Erlangga dan JPPPM, yang menandai sinergi dalam pengembangan pendidikan pesantren di Provinsi Lampung.***