SAIBETIK— Provinsi Lampung mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,47% pada Triwulan I 2025, tertinggi dalam kurun lima tahun terakhir. Tak hanya itu, Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) juga menunjukkan lompatan besar dengan skor 97,5%, menempatkan 15 dari 16 pemda sudah berada di tahap digital.
Capaian ini diungkap dalam acara High Level Meeting TP2DD Provinsi Lampung yang digelar di Auditorium Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lampung, Selasa (8/7/2025), dengan tema “Kolaborasi dan Inovasi Digital untuk Lampung yang Lebih Maju.”
Digitalisasi Dorong Akuntabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi
Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, menegaskan bahwa transformasi digital bukan sekadar perintah pusat, melainkan kebutuhan mendesak untuk mendorong efisiensi anggaran dan penguatan akuntabilitas keuangan publik.
“Digitalisasi bukan hanya soal sistem pembayaran, tapi tentang membangun birokrasi yang lebih transparan, efisien, dan inklusif,” tegas Jihan.
Ia juga menyebut digitalisasi sebagai investasi strategis yang akan berdampak langsung terhadap optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan mempercepat pemerataan pembangunan.
Ajak Sinergi dan Bangun Ekosistem Digital
Wagub Jihan mengajak seluruh pemangku kebijakan untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor, termasuk pemerintah daerah, sektor swasta, dan lembaga keuangan. Ekosistem digital yang kuat dinilai akan mempercepat pencapaian target pembangunan daerah, sekaligus menjadikan Lampung sebagai contoh transformasi digital nasional.
“Kami berharap Lampung bisa jadi inspirasi nasional dalam percepatan digitalisasi tata kelola keuangan daerah,” ujarnya.
Bank Indonesia Soroti Capaian dan Tantangan Digitalisasi
Dalam kesempatan itu, pihak Bank Indonesia Lampung turut memaparkan perkembangan digitalisasi transaksi keuangan daerah serta sejumlah tantangan yang masih perlu dibenahi, mulai dari integrasi sistem hingga peningkatan literasi digital di level daerah.***