SAIBETIK– Badan Permusyawaratan Tiyuh (BPT) Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubabar) melaksanakan studi tiru peningkatan kapasitas ke Desa Hanura, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, pada Kamis, 12 Desember 2024.
Kegiatan ini diikuti oleh anggota BPT Tiyuh Marga Kencana dan BPT Tiyuh Karta Raharja, Kecamatan Tulangbawang Udik. Ketua BPT Tiyuh Marga Kencana, Kawit, menyebutkan tujuan studi tiru ini adalah untuk meningkatkan kinerja BPT dan aparatur desa di wilayah Tulangbawang Barat dengan mengadopsi tata kelola pemerintahan yang diterapkan di Desa Hanura.
“Kami berharap BPT dan aparatur desa di Tulangbawang Barat, khususnya di Tulangbawang Udik, dapat mencontoh tata kelola pemerintahan seperti di Desa Hanura. Desa ini mampu memaksimalkan perannya dengan baik, sehingga menghasilkan pengelolaan desa yang transparan dan efektif,” ujar Kawit.
Fokus pada Peningkatan PAD
Kawit juga menyoroti pentingnya upaya meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD) atau Pendapatan Asli Tiyuh (PAT) di Tulangbawang Udik melalui studi tiru ini.
“Studi tiru ini memberikan wawasan baru untuk membangun dan meningkatkan PAD di desa kami. Apabila pemerintah kabupaten memberikan dukungan positif, kami optimis lebih banyak Tiyuh yang akan melaksanakan studi serupa di masa depan,” tambahnya.
Ia menekankan bahwa tata kelola Desa Hanura dijalankan sesuai aturan pemerintah, dengan kolaborasi harmonis antara aparatur desa dan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
“Desa Hanura menunjukkan bahwa kinerja sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) mampu menciptakan sinergi yang baik. Bahkan, jam kerja aparatur desa di sini telah mengikuti standar jam kerja pemerintah,” jelas Kawit.
Inspirasi dari Desa Antikorupsi
Kawit berharap hasil studi tiru ini mampu mendorong Tiyuh di Tulangbawang Barat untuk menjadi desa antikorupsi, seperti Desa Hanura.
Senada dengan itu, Ketua BPT Tiyuh Karta Raharja, Imron, menyampaikan bahwa sinergi antara BPT dan kepala desa menjadi kunci keberhasilan tata kelola pemerintahan desa.
“Kami datang untuk belajar dan bertukar pikiran, menambah ilmu serta pengalaman. Harapannya, ilmu yang kami dapatkan bisa diaplikasikan, bahkan melebihi capaian Desa Hanura,” ujar Imron.
Imron juga menegaskan komitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip tata kelola Desa Hanura di Tulangbawang Barat, termasuk dalam mendukung program desa antikorupsi dan Asta Cita yang dicanangkan pemerintah pusat.
Sambutan Desa Hanura
Kepala Desa Hanura, Rio Remota, menyambut baik kunjungan tersebut dan berharap studi tiru ini memberikan dampak positif bagi pengembangan kapasitas BPT dan aparatur desa di Tulangbawang Barat.
“Tujuan kami adalah berbagi wawasan mengenai penguatan sistem pemerintahan desa yang berorientasi pada transparansi, inovasi, dan partisipasi masyarakat. Dengan prinsip satu hati membangun desa, kami yakin perubahan positif akan terus terjadi,” tutur Rio.
Ia juga menambahkan bahwa pelayanan masyarakat yang optimal serta pembangunan desa yang berkelanjutan menjadi tujuan utama dari penerapan tata kelola yang baik.
Kegiatan studi tiru ini turut dihadiri oleh Ketua PABPDSI Kabupaten Pesawaran, Harapan Bahri, dan Ketua PABPDSI Kecamatan Teluk Pandan, Ahmad Suhaili.***