• Redaksi
  • Tentang Kami
Saibetik.com
  • BERANDA
  • POLITIK
  • LAMPUNG
    • Bandar lampung
    • Lampung Barat
    • lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
    • Way Kanan
  • NASIONAL
  • HUKUM & KRIMINAL
  • BISNIS DAN KEUANGAN
No Result
View All Result
Saibetik.com
  • BERANDA
  • POLITIK
  • LAMPUNG
    • Bandar lampung
    • Lampung Barat
    • lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
    • Way Kanan
  • NASIONAL
  • HUKUM & KRIMINAL
  • BISNIS DAN KEUANGAN
Rabu, Agustus 20, 2025
No Result
View All Result
Saibetik.com
No Result
View All Result
Home PENDIDIKAN

Siapa Sangka, Calon Rektor Unila Prof. Suharso Ternyata Dulunya Kuli Bangunan

Redaksi Saibetik by Redaksi Saibetik
20/12/2022
in PENDIDIKAN, WARNA
Siapa Sangka, Calon Rektor Unila Prof. Suharso Ternyata Dulunya Kuli Bangunan

BANDAR LAMPUNG, Saibetik.com – Kalau melihat penampilan dan karirnya sekarang, siapa yang menyangka jika Prof Suharso dulunya merupakan kuli bangunan.

Kisah bakal calon rektor Unila Prof Suharso itu patut dijadikan panutan dan inspirasi bagi generasi saat ini, untuk tidak pantang menyerah dan menghargai proses untuk adanya pembalikan nasib.

BeritaTerkait

Pemprov Lampung dan Unila Teken MoU: Bangun Daerah Berbasis Riset dan Inovasi

Menuju Hanura Bebas Malaria: UNILA Gandeng Warga dan Pemerintah Perangi Penyakit Endemik

Kisah Prof Suharso yang dulunya merupakan kuli bangunan hingga saat ini menjabat sebagai Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi Unila itu bermula saat mimpinya menjadi seorang dosen.

Ditemui di ruang kerjanya, Prof Suharso menceritakan setelah lulus dari SMA, dirinya bercita-cita-cita kuliah di fakultas pertambangan ITB. Harapan tersebut dikuburnya, lantaran harus membantu orang tua menjadi kuli bangunan, mengecat, memasang plafon hingga mengaduk semen.

“Iya jadi karena berpikir orang tua tidak mampu, dan diminta untuk langsung bekerja, jadi ikut bapak menjadi tukang,” ujar Prof Suharso, dikutip dari Rilis.id, Kamis (20/12/2022).

Ketidak mampuan dari segi ekonomi tersebut, membuat dirinya bertekad untuk merubah nasib. Prof Suharso tetap giat mengunjungi rumah teman untuk mengumpulkan bahan materi bimbel agar bisa dipelajari. Hal itu dilakukannya setiap sore hari, selepas dari bekerja.

“Sampai akhirnya saya berpikir, tidak mungkin saya menjadi tukang, masa depan saya. Maka muncullah tekat untuk menjadi seorang dosen,” ungkapnya. 

Kehidupannya berubah berawal saat Prof Suharso nekat mendaftarkan diri menjadi seorang mahasiswa di program Studi Kimia Universitas Lampung (Unila) 1984-1994,

Memutuskan untuk lanjut kuliah, tentu bukan hal yang mudah untuk dilakukan, karena faktor ekonomi, dan tidak adanya uang untuk mendaftar.

“Hingga akhirnya saat main ke rumah teman untuk ambil berkas bimbel itu, orang tuanya nanya kenapa belum daftar-daftar. Mungkin orang tua teman saya itu sudah mengerti, akhirnya saya dikasih uang Rp25 ribu untuk mendaftar ke perguruan tinggi,” ungkapnya.

Dengan modal Rp25 ribu dan tambahan Rp10 ribu dari orang tua, mendaftarkan sebagai mahasiswa di Unila dengan mengambil tiga pilihan yakni Program Studi Kimia, Fakultas Pertanian, dan Fakultas Hukum.

“Diterima di Prodi Kimia, disitulah saya mulai belajar mengatur waktu, antara berorganisasi dan belajar, sekaligus bekerja seperti ngajar Bimbel,” jelasnya.

Setelah berkuliah dengan bercita-cita menjadi dosen, dirinya bertekad untuk mendapatkan beasiswa, seperti beasiswa Tunjangan Ikatan Dinas (TID).

“Setelah lulus, 1994 ada pembukaan pendaftaran dosen, tes biasa dan lulus menjadi Dosen. Hingga akhirnya diminta menjadi Sekretaris Jurusan (Sekjur) Kimia pada usia 26 tahun,” kata dia.  

Kemudian dirinya mengikuti kursus bahasa inggris di Palembang selama 6 bulan. Setelah itu daftar sebagai mahasiswa dan diterima di Curtin University of Technology, Applied Chemistry, Perth Australia tahun 1998-2023.

“Saat kuliah penelitian saya dinilai bisa dikonversi menjadi Doktor, tetapi nambah waktu 1 tahun. Hingga akhirnya 3,5 tahun selesai dan menjadi Doktor pada usia 33 tahun,” ujarnya.

“Pulang dari australia pada tahun 2003, pada tahun 2024 kembali menjadi Sekjur, berjalannya waktu, 6 tahun kemudian saya menjadi profesor termuda di usia 39 tahun,” jelasnya.***

Laporan Redaksi Saibetik.com

Tags: UNILA
ShareTweetSendShare
Previous Post

Tolak RKHUp yang Mengancam Kerja Jurnalistik, SMSI Bersama PFI Gelar Diskusi

Next Post

Prof Lusmeilia Afriani Ingin Jadikan Unila Center of Excellence Berlandaskan Pancasila

Next Post
Prof Lusmeilia Afriani Ingin Jadikan Unila Center of Excellence Berlandaskan Pancasila

Prof Lusmeilia Afriani Ingin Jadikan Unila Center of Excellence Berlandaskan Pancasila

Kapolres Lamsel AKBP Edwin Dapat Penghargaan dari Mentri Sosial

Kapolres Lamsel AKBP Edwin Dapat Penghargaan dari Mentri Sosial

Persiapan Operasi Lilin 2022, Polresta Gelar Lat Pra Ops

Persiapan Operasi Lilin 2022, Polresta Gelar Lat Pra Ops

Implementasikan Bakat Mahasiswa, Dosen MK LKK UBL Gelar Ilkom Mencari Bakat

Implementasikan Bakat Mahasiswa, Dosen MK LKK UBL Gelar Ilkom Mencari Bakat

Ilkom Mencari Bakat Kembali Digelar, Dosen Fikri Sebut Penting Untuk Implementasi Kreativitas

Ilkom Mencari Bakat Kembali Digelar, Dosen Fikri Sebut Penting Untuk Implementasi Kreativitas

No Result
View All Result

Berita Terbaru

Polres Pringsewu Berhasil Tangkap 13 Tersangka Selama Dua Pekan Operasi Sikat Krakatau

Polres Pringsewu Berhasil Tangkap 13 Tersangka Selama Dua Pekan Operasi Sikat Krakatau

19/08/2025
Pidato Presiden HUT RI 2025: Efisiensi Anggaran dan Pemanfaatan untuk Rakyat Disorot di Pringsewu

Pidato Presiden HUT RI 2025: Efisiensi Anggaran dan Pemanfaatan untuk Rakyat Disorot di Pringsewu

19/08/2025
Program Pemagangan ke Jepang, Strategi Pemerintah Tekan Pengangguran dan Kemiskinan

Program Pemagangan ke Jepang, Strategi Pemerintah Tekan Pengangguran dan Kemiskinan

19/08/2025
Pencak Silat Sebagai Warisan Budaya dan Pendidikan Karakter, Wabup Syaiful Hadir di Kalianda

Pencak Silat Sebagai Warisan Budaya dan Pendidikan Karakter, Wabup Syaiful Hadir di Kalianda

19/08/2025
Konflik Agraria Anak Tuha: Aparat Dituding Pilih Kepentingan Bisnis di Atas Rakyat

Konflik Agraria Anak Tuha: Aparat Dituding Pilih Kepentingan Bisnis di Atas Rakyat

19/08/2025
Saibetik.com

Saibetik.com bisa berkontribusi untuk pembangunan daerah, peningkatan ekonomi kerakyatan, mengajak masyarakat hidup sehat. Dengan membaca saibetik bisa lebih smart, trendy dan gaul.

  • Redaksi
  • Tentang Kami

© 2024 Saibetik.com - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • POLITIK
  • LAMPUNG
    • Bandar lampung
    • Lampung Barat
    • lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
    • Way Kanan
  • NASIONAL
  • HUKUM & KRIMINAL
  • BISNIS DAN KEUANGAN

© 2024 Saibetik.com - All Right Reserved