Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Provinsi Lampung melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat Kelurahan Bumi Waras Bandar Lampung, dengan menggelar pelatihan program Desa Tangguh Bencana (Destana) 2023.
Kelurahan Bumi Waras terpilih menjadi salah satu lokasi unggulan Fasilitator Penguatan Ketangguhan Masyarakat di Bandar Lampung, untuk mengalakan Proyek Prakarsa Ketangguhan Bencana Indonesia atau yang biasa dikenal Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP).
Wilayah Bumi Waras yang dihuni oleh sekitar 14.000 penduduk, dengan kerapatan populasi tinggi itu berdekatan dengan pesisir pantai. Lokasi ini masuk dalam zona rawan bencana terutama ancaman tsunami.
Oleh karena itu, diperlukan masyarakat yang tangguh dan sigap siaga mengidentifikasi potensi ancaman di sekitar wilayah warga. Maka, partisipasi aktif masyarakat dalam pelatihan program Destana ini dibutuhkan untuk menekankan prinsip kemandirian.
Destana menggalang sumber daya dan kekuatan masyarakat dalam upaya aktif mengurangi risiko bencana. Terlebih untuk mengevaluasi tingkat ketangguhan masyarakat yang nantinya akan digolongkan menjadi tiga kategori. Yakni Utama, Madya, dan Pratama.
IDRIP dilaksanakan BNPB melalui tiga komponen, Pertama, Peningkatan Tata Kelola Risiko Bencana dan Kesiapsiagaan Terhadap Bencana. Kedua, Layanan Peringatan Dini Geofisika, dan Komponen tiga Membantu koordiansi atau pengelolaan proyek secara keseluruhan dan peningkatan kapasitas pengelolaan program.
Sehingga, melalui program ini BNPB berupaya memberdayakan masyarakat Lampung, khususnya Kelurahan Bumi Waras Kota Bandar Lampung dengan memfasilitasi peningkatan ketangguhan masyarakat di Desa dan Kelurahan.

Selain di Lampung, program Destana juga dijalankan dibeberapa Provinsi lainnya, yakni Banten, Bengkulu dan Sumatera Barat yang masuk kategori wilayah 1. Di Provinsi berjuluk Sai Bumi Ruwa Jurai ini, kegiatan digerakan melingkupi Kota Bandar Lampung, Lampung Selatan, dengan masing-masing enam Desa.
Teknisnya, dengan dibentuk Forum Penanggulangan Risiko Bencana (FPRB) untuk menjadi entitas yang kuat dan aktif dalam upaya pencegahan bencana. Terdiri dari tim relawan, peta resiko bencana, serta aksi komunitas dan lainnya. Dengan prinsip parsipatori dan diakhiri dengan simulasi bencana secara inklusi, agar terciptanya kolaborasi erat dari berbagai pihak.
Maka, Destana memberikan dampak positif yang signifikan dalam memperkuat ketangguhan masyarakat di wilayah yang rentan terhadap bencana. Untuk meminimalisir dampak negatif karena bencana, program ini penting bagi masyarakat untuk mengetahui tentang mitigasi dan tanggap darurat bencana.
Karena tujuannya jelas agar adanya planning dan tindakan tepat untuk meminimalisir kerugian dan risiko. Membentuk masyarakat tangguh bencana, yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi di daerah rawan bencana.
Dengan terbentuknya masyarakat tangguh bencana itu, dapat menjadi Champion Desa/Kelurahan yang merupakan aset diwilayahnya sendiri. Agar masyarakatnya tetap semangat tangguh menghadapi bencana sekecil apapun, mampu menghadapi ancaman bencana, serta memulihkan diri segera dari dampak bencana yang merugikan.
Dimana setiap waktu bisa saja terjadi bencana elnino, perubahanan iklim, peningkatan hidrometrologi, dan yang terjadi saat ini yakni bencana kemarau yang perlu diantisipasi. Bahwa penanggulangan risiko bencana ini juga sebagai indikator kinerja pembangunan daerah dengan beberapa penilaian kemampuan daerah untuk mengatasinya, serta potensi yang dapat diupayakan penanggulangan bencana.
Kendati begitu, Proyek Prakarsa Ketangguhan Bencana Indonesia juga dapat meningkatkan kesiapsiagaan Pemerintah Pusat juga Pemerintah Daerah. Khususnya melakukan pendampingan penguatan kapasitas masyarakat tangguh bencana, dan menggelontorkan anggaran. Melalui kegiatan Sosialisasi, penilaian tangguhan desa/keluarahan sebagai baseline intervensi.
Terlebih, menjadi landasan terciptanya program baru pemerintah dengan melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tangguh, unggul, mendiri untuk kemajuan daerah.

Diketahui, kegiatan pemeberdayaan masyarakat Desa/Kelurahan melalui Rapat Kegiatan Verifikasi data Penilaian Ketangguhan Desa ( PKD ) Program Fasilitasi Ketangguhan Masyarakat Wilayah 1, telah dilaksanakan dibeberapa lokasi di Bumi Waras Bandar Lampung, meliputi :
- Aula Kantor Kelurahan Srengsem, Selasa, 03 Oktober 2023
- Aula Kantor Kelurahan Kangkung Kec. Bumi Waras, Senin, 09 Oktober 2023
- Aula Kelurahan Panjang Utara, Selasa, 10 Oktober 2023
- Aula Kelurahan Panjang Selatan, Rabu, 18 Oktober 2023
- Aula Kelurahan Karang Maritim, Rabu, 18 Oktober 2023
Selain itu juga telah berjalan di,
- Aula Kantor Kepala Desa (Balai Desa) Banding, Lampung Selatan, Kamis, 05 Oktober 2023
- Rumah KepalaDesa Rangai Tri Tunggal Kab. Lampung Selatan, Rabu 04 Oktober 2023
Artikel dibuat sebagai tugas Mata Kuliah Pemberdayaan Masyarakat
Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Bandar Lampung
Mahasiswa : Siska Purnama Sari
NPM : 20711303