• Redaksi
  • Tentang Kami
Saibetik.com
  • BERANDA
  • POLITIK
  • LAMPUNG
    • Bandar lampung
    • Lampung Barat
    • lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
    • Way Kanan
  • NASIONAL
  • HUKUM & KRIMINAL
  • BISNIS DAN KEUANGAN
No Result
View All Result
Saibetik.com
  • BERANDA
  • POLITIK
  • LAMPUNG
    • Bandar lampung
    • Lampung Barat
    • lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
    • Way Kanan
  • NASIONAL
  • HUKUM & KRIMINAL
  • BISNIS DAN KEUANGAN
Senin, Agustus 18, 2025
No Result
View All Result
Saibetik.com
No Result
View All Result
Home PENDIDIKAN

Kontroversi SMAN 1 Pringsewu, Dugaan Diskriminasi Dan Rekayasa Hukum Terhadap Siswa

Melda by Melda
14/08/2025
in PENDIDIKAN, Pringsewu
Kontroversi SMAN 1 Pringsewu, Dugaan Diskriminasi Dan Rekayasa Hukum Terhadap Siswa

SAIBETIK– SMAN 1 Pringsewu, salah satu sekolah unggulan di kabupaten ini, tengah menjadi sorotan publik setelah diduga melakukan tindakan diskriminatif dan merekayasa proses hukum terhadap siswa berinisial Mic (17). Keluarga siswa menilai pihak sekolah memaksa orang tua menandatangani surat penarikan siswa secara sukarela, meskipun kenyataannya keputusan itu berasal dari pihak sekolah.

Menurut keterangan kakak Mic, R. Andi Wijaya, SH, adiknya tidak pernah terlibat dalam kasus narkoba, tawuran, bullying, atau tindak kriminal lain. Persoalan yang dihadapi semata-mata karena ketertinggalan pelajaran. “Mengeluarkan siswa mungkin saja dilakukan jika ada alasan kuat, tetapi memaksa orang tua membuat surat seolah-olah menarik anaknya dari sekolah adalah tindakan yang tidak pantas. Ini justru membiasakan rekayasa dalam dunia pendidikan,” tegas Andi, Rabu, 13 Agustus 2025.

Persoalan memanas ketika Mic hendak mengambil tas dan buku pelajaran, namun barang-barang tersebut ditahan guru. Padahal Mic sudah dijadwalkan mulai bersekolah di SMA Xaverius Pringsewu pada 11 Agustus 2025. Penahanan ini dianggap keluarga sebagai tindakan yang melanggar etika dan berpotensi menghalangi hak anak untuk memperoleh pendidikan. Barang-barang tersebut baru bisa diambil pada 12 Agustus 2025.

BeritaTerkait

Aksi Heroik Bocah SD Selamatkan Pengibaran Bendera di HUT ke-80 RI Lampung Selatan

Gudep Alkautsar Peringati Hari Pramuka ke-64 dengan Upacara dan Penghargaan

Ayah Mic, Andre, menjelaskan bahwa pada 2 Agustus 2025, pihak sekolah memanggil orang tua dan menyatakan tidak sanggup lagi mendidik Mic karena ketertinggalan akademik. Keluarga menerima keputusan tersebut dan memilih memindahkan Mic ke sekolah swasta. Namun pada 8 Agustus 2025, saat orang tua datang meminta surat keterangan resmi, sekolah justru menawarkan skenario bahwa orang tua menarik anak secara sukarela, bukan dikeluarkan.

Mic sendiri adalah siswa kelas XII yang aktif di kegiatan ekstrakurikuler basket dan pernah membawa tim sekolahnya meraih juara di tingkat provinsi. Keluarga menduga padatnya jadwal latihan dan pertandingan menjadi salah satu penyebab ketertinggalan akademiknya.

Pihak sekolah, melalui laporan yang dikirimkan Kepala SMAN 1 Pringsewu kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, Thomas Amirico, mengklaim telah melakukan pembinaan sejak Mic berada di kelas XI. Upaya pembinaan melibatkan guru mata pelajaran, guru BK, wali kelas, dan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan. Menurut pihak sekolah, seluruh tahapan pembinaan sudah ditempuh namun tidak membuahkan perubahan signifikan.

Kasus ini memicu perdebatan publik mengenai batas kewenangan sekolah negeri dalam mengeluarkan siswa karena alasan akademik. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan tanpa diskriminasi.

Pengamat publik, Hengki Irawan, SH, menilai sekolah negeri memiliki kewajiban melakukan pembinaan intensif terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar, bukan sekadar mengeluarkannya. Sementara itu, Pengacara Publik Pendidikan, Ganto Almansyah, SH, menegaskan surat pernyataan yang dibuat oleh siswa atau orang tua tidak memiliki kekuatan hukum yang berarti. Ia menilai kebiasaan membuat surat semacam itu menunjukkan lemahnya pemahaman pihak sekolah terhadap UU Perlindungan Anak dan UU Pendidikan Nasional.

Kasus ini menjadi cerminan perlunya transparansi dan akuntabilitas di lembaga pendidikan negeri, agar setiap keputusan yang diambil tetap berlandaskan pada pemenuhan hak konstitusional siswa untuk mendapatkan pendidikan.***

Source: WAHYUDIN
Tags: diskriminasi siswahak anakPendidikanrekayasa hukumSMAN 1 Pringsewu
ShareTweetSendShare
Previous Post

Desakan Hentikan Dugaan Penyalahgunaan Wewenang Pendidikan SMA/SMK Di Bandar Lampung

Next Post

RMD dan Eva Dwiana Diduga Bersekongkol “Suntik Mati” SMA/SMK Swasta

Next Post
RMD dan Eva Dwiana Diduga Bersekongkol “Suntik Mati” SMA/SMK Swasta

RMD dan Eva Dwiana Diduga Bersekongkol “Suntik Mati” SMA/SMK Swasta

Siswa Sekolah Rakyat Asal Pringsewu Dilepas Bupati

Siswa Sekolah Rakyat Asal Pringsewu Dilepas Bupati

Tim Kemendagri dan Kemen PUPR Tinjau Calon Lokasi SPPG di Tiga Kecamatan Tanggamus

Tim Kemendagri dan Kemen PUPR Tinjau Calon Lokasi SPPG di Tiga Kecamatan Tanggamus

Perluas Program MBG, DPR RI dan BGN Gencar Sosialisasikan Makanan Bergizi di Lampung

Perluas Program MBG, DPR RI dan BGN Gencar Sosialisasikan Makanan Bergizi di Lampung

JPO Siger Millenial Aman, Walikota Eva Dwiana Pastikan Hanya Lumut

JPO Siger Millenial Aman, Walikota Eva Dwiana Pastikan Hanya Lumut

No Result
View All Result

Berita Terbaru

Aksi Heroik Bocah Sd Naik Tiang Bendera, Raihan Diaz Rinawi Dapat Apresiasi Gubernur Lampung dan Sepeda

Aksi Heroik Bocah Sd Naik Tiang Bendera, Raihan Diaz Rinawi Dapat Apresiasi Gubernur Lampung dan Sepeda

18/08/2025
Peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Kanwil Ditjenpas Lampung Berikan Remisi Umum kepada Hampir 6 Ribu Warga Binaan

Peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Kanwil Ditjenpas Lampung Berikan Remisi Umum kepada Hampir 6 Ribu Warga Binaan

18/08/2025
Polisi Lampung Selatan Tangkap Pelaku Pencurian Jagung di Gudang Pakan Sidomulyo

Polisi Lampung Selatan Tangkap Pelaku Pencurian Jagung di Gudang Pakan Sidomulyo

18/08/2025
Ribuan Warga Lampung Selatan Meriahkan Jalan Sehat HUT ke-80 RI Bersama KBSB Kecamatan Kalianda

Ribuan Warga Lampung Selatan Meriahkan Jalan Sehat HUT ke-80 RI Bersama KBSB Kecamatan Kalianda

18/08/2025
Lima Bulan Buron, Pencuri Kabel Listrik di Pringsewu Ditangkap di Bekasi Setelah Pelarian Panjang

Lima Bulan Buron, Pencuri Kabel Listrik di Pringsewu Ditangkap di Bekasi Setelah Pelarian Panjang

18/08/2025
Saibetik.com

Saibetik.com bisa berkontribusi untuk pembangunan daerah, peningkatan ekonomi kerakyatan, mengajak masyarakat hidup sehat. Dengan membaca saibetik bisa lebih smart, trendy dan gaul.

  • Redaksi
  • Tentang Kami

© 2024 Saibetik.com - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • POLITIK
  • LAMPUNG
    • Bandar lampung
    • Lampung Barat
    • lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
    • Way Kanan
  • NASIONAL
  • HUKUM & KRIMINAL
  • BISNIS DAN KEUANGAN

© 2024 Saibetik.com - All Right Reserved