SAIBETIK- Sejumlah calon PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerjasama) di Kabupaten Bekasi mengungkapkan keluhan terkait mahalnya biaya Medical Check-Up (MCU) yang dikenakan oleh RSUD Kabupaten Bekasi. Biaya yang mencapai Rp 925.000 ini dinilai terlalu tinggi dibandingkan dengan biaya MCU di rumah sakit lainnya.
Ade, salah satu calon PPPK, menyatakan bahwa perbedaan biaya tes psikologi menjadi salah satu penyebab melonjaknya tarif MCU. “Ada pembeda dalam tes psikologi yang berdampak pada biaya yang cukup besar. Menurut saya, sebaiknya hanya tes yang sesuai kebutuhan saja yang diambil, agar tidak membebani pembiayaan,” kata Ade.
Dia juga mengungkapkan bahwa pemerintah daerah seharusnya mencari solusi pembiayaan yang lebih terjangkau dan sesuai dengan kemampuan calon PPPK, sambil tetap mengikuti peraturan yang berlaku. “Tidak semua tes dalam MCU perlu menjadi persyaratan. Pilih saja yang sesuai dengan kebutuhan,” tambahnya.
Selain masalah biaya, Ade juga menyarankan agar manajemen RSUD Kabupaten Bekasi mengatur jadwal pemeriksaan dengan lebih baik. Menurutnya, pengaturan waktu pemeriksaan yang lebih fleksibel akan menghindari penumpukan pasien, mengingat banyaknya calon PPPK yang harus menjalani MCU. “Karena jumlah calon PPPK mencapai ribuan, waktu pemeriksaan harus diatur dengan baik agar tidak terjadi penumpukan di RSUD,” ujar Ade.
Biaya MCU di RSUD Kabupaten Bekasi Lebih Mahal Dibandingkan Rumah Sakit Lain
Calon PPPK di Kabupaten Bekasi juga merasa keberatan dengan perbedaan biaya MCU di RSUD setempat jika dibandingkan dengan rumah sakit lain di sekitar wilayah tersebut. Sebagai perbandingan, biaya MCU di RSUD Jatisari Karawang hanya Rp 550.000, sedangkan RSUD Cabangbungin yang masih berada di Kabupaten Bekasi menawarkan biaya lebih murah, yakni Rp 327.000.
Kondisi ini semakin memicu keluhan dari para calon PPPK yang merasa terbebani dengan biaya pemeriksaan yang tinggi, apalagi bagi mereka yang harus mempersiapkan sejumlah dokumen lain untuk mengikuti seleksi.***