SAIBETIK – Pelatih Bhayangkara Presisi Lampung FC, Paul Munster, menjadi sorotan ketika ditanya soal harapan publik yang ingin timnya mengadopsi gaya bermain adaptif ala Arsenal. Diketahui, Munster adalah penggemar setia Manchester United, rival utama Arsenal, sehingga responsnya cenderung reaktif.
Menurut penerjemah, mantan pelatih Persebaya Surabaya ini memang kerap menghindari komentar langsung dari wartawan. “Kalau dari pelatih, dia (Munster) tidak ada spesifik. Tapi kalau tim, MU. Coba aja ngomongin Liverpool,” ungkap penerjemah dalam konferensi pers pada Jumat, 15 Agustus 2025. Jejak digital juga menunjukkan Munster pernah berfoto sambil mengenakan seragam Manchester United, menegaskan kecintaannya pada klub tersebut.
Sikap reaktif Munster kontras dengan pelatih lain seperti Bernardo Tavares, Kepala Pelatih PSM Makassar, yang lebih bersahabat saat menjawab pertanyaan terkait gaya bermain. Bernardo, yang usianya hampir seumuran dengan Munster, menyatakan kekagumannya pada Jose Mourinho, yang baru-baru ini menumbangkan Feyenoord 5-2 dalam kualifikasi Liga Champions. Ia juga menekankan pentingnya pendekatan reaktif dan adaptif dalam manajemen tim, termasuk pengaruh finansial klub terhadap strategi permainan.
Bernardo bahkan mengaitkan gaya bermain adaptif dengan kebutuhan timnya akan dukungan finansial, sementara Munster memilih bersikap reaktif ketika ditanya tentang kemungkinan Bhayangkara Presisi Lampung FC menerapkan gaya serupa. Hal ini menegaskan karakter unik Munster yang tegas dalam preferensi pribadinya terhadap sepakbola, sekaligus menunjukkan tantangan komunikasi antara pelatih dan harapan publik.***