SAIBETIK-Kontroversi melingkupi tim nasional Indonesia usai kekalahan dari China pada laga keempat Grup C Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pertandingan yang berlangsung pada 15 Oktober 2024 di Stadion Xingdao Youth Football, Xingdao, berakhir dengan skor 1-2 untuk kemenangan China. Namun, kekalahan tersebut memunculkan isu internal yang lebih besar.
PSSI menyebut bahwa suasana ruang ganti timnas Indonesia tidak harmonis, menjadi salah satu alasan di balik performa buruk skuad Garuda. Menurut PSSI, komunikasi antara pelatih Shin Tae-yong dengan para pemain tidak berjalan dengan baik. Namun, klaim ini mendapat bantahan keras dari Kim Jong-jing, asisten Shin Tae-yong sekaligus mantan analis timnas Indonesia.
Isu Kapten dan Pemilihan Pemain
Permasalahan internal timnas Indonesia mulai mencuat sebelum pertandingan melawan China. Shin Tae-yong disebut lebih memilih Asnawi Mangkualam sebagai kapten tim ketimbang Jay Idzes. Selain itu, keputusan Shin tidak memasukkan Eliano Reijnders ke dalam daftar susunan pemain juga menjadi sorotan.
Banyak pihak menduga keputusan-keputusan ini memicu ketegangan di dalam tim, yang kemudian berimbas pada penampilan di lapangan. Namun, Kim Jong-jing membantah keras isu tersebut dalam wawancaranya di kanal YouTube Deddy Corbuzier.
“Saya melihat dan mendengar pernyataan itu di media seperti apa yang mereka (PSSI) katakan soal laga timnas Indonesia melawan China. Saya bisa bilang itu tidak benar,” tegas Kim Jong-jing.
Bantahan Kim Jong-jing
Kim Jong-jing menilai tudingan PSSI tentang ketidakharmonisan di ruang ganti sebagai pernyataan yang tidak berdasar. Menurutnya, hubungan antara Shin Tae-yong dan para pemain tetap profesional dan berjalan dengan baik, meskipun hasil pertandingan tidak memuaskan.
“Shin selalu berkomunikasi dengan baik kepada pemain. Dia sangat peduli dengan kondisi tim dan berusaha memberikan yang terbaik. Apa yang terjadi di ruang ganti tidak seperti yang dikatakan PSSI,” ujar Kim.
Bantahan ini menimbulkan pertanyaan baru mengenai apa yang sebenarnya terjadi di balik layar. Apakah ini murni permasalahan teknis atau ada dinamika lain yang belum terungkap?
Kekalahan dan Dampaknya
Kekalahan dari China tidak hanya merusak peluang Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2026, tetapi juga memperkeruh hubungan antara Shin Tae-yong dan PSSI. Kekalahan ini menjadi salah satu pemicu rumor bahwa posisi Shin sebagai pelatih kepala timnas Indonesia sedang berada di ujung tanduk.
Meski demikian, dukungan untuk Shin Tae-yong masih terlihat di kalangan suporter dan beberapa pihak internal tim. Banyak yang menilai bahwa pelatih asal Korea Selatan tersebut telah membawa perubahan positif bagi timnas Indonesia sejak pertama kali menjabat. Namun, konflik dengan federasi tampaknya menjadi tantangan terbesar dalam perjalanan kariernya bersama skuad Garuda.
Spekulasi Masa Depan Shin Tae-yong
Dengan situasi yang memanas, masa depan Shin Tae-yong di timnas Indonesia menjadi tanda tanya besar. Apakah ia akan tetap melanjutkan tugasnya atau memilih mundur di tengah tekanan?
Kim Jong-jing sendiri tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai langkah apa yang akan diambil oleh Shin. Namun, ia menekankan bahwa pelatih asal Korea Selatan itu selalu memiliki komitmen tinggi untuk membawa timnas Indonesia mencapai prestasi terbaik.
Kesimpulan
Kontroversi terkait suasana ruang ganti timnas Indonesia pasca kekalahan dari China menambah kompleksitas dinamika sepak bola nasional. Pernyataan PSSI yang menyebut adanya ketidakharmonisan di ruang ganti mendapat bantahan langsung dari Kim Jong-jing, yang menyebut klaim tersebut tidak benar.
Hingga saat ini, belum ada kejelasan lebih lanjut mengenai langkah yang akan diambil oleh Shin Tae-yong dan PSSI. Namun, satu hal yang pasti, publik sepak bola Indonesia berharap agar polemik ini segera terselesaikan demi kemajuan timnas di masa depan.***