• Redaksi
  • Tentang Kami
Saibetik.com
  • BERANDA
  • POLITIK
  • LAMPUNG
    • Bandar lampung
    • Lampung Barat
    • lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
    • Way Kanan
  • NASIONAL
  • HUKUM & KRIMINAL
  • BISNIS DAN KEUANGAN
No Result
View All Result
Saibetik.com
  • BERANDA
  • POLITIK
  • LAMPUNG
    • Bandar lampung
    • Lampung Barat
    • lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
    • Way Kanan
  • NASIONAL
  • HUKUM & KRIMINAL
  • BISNIS DAN KEUANGAN
Selasa, Juli 1, 2025
No Result
View All Result
Saibetik.com
No Result
View All Result
Home NASIONAL

Kisah Pengabdian Terbaik Perawat Klinik Siloam Papua, Hingga Raih Apresisasi Astra

Redaksi Saibetik by Redaksi Saibetik
30/07/2023
in NASIONAL, WARNA
Foto bersama perawat Klinik Siloam bersama anak-anak Papua usai treatmen Pencegahan Stunting || Foto Istimewa

Foto bersama perawat Klinik Siloam bersama anak-anak Papua usai treatmen Pencegahan Stunting || Foto Istimewa

SAIBETIK.COM – Berangkat dari panggilan hati, Ns. Abdi Setiawan S,kep melakukan perjalanan ke pedalam di wilayah Papua Indonesia tepatnya di Desa Danowage, menjadi relawan kesehatan bagi masyarakat daerah terpencil sebagai bagian dari pengabdian pada bangsa.

Bersama 12 rekan tim kesehatan lainnya, Abdi mengaku tergerak untuk membantu masyarakat pedesaan Papua yang perlu mendapatkan pelayanan kesehatan darurat. Yang mana kemudian dirinya menggalakan program pencegahan Stunting dan Gizi Buruk.

BeritaTerkait

Peningkatan Kualitas SDM Harus Dimulai dari Aspek Fundamental: Sosialisasi Program MBG Dorong Generasi Sehat dan Cerdas

Program Makan Bergizi Gratis Sapa Warga Enggal, Lampung: Langkah Nyata Menuju Generasi Emas 2045

Melalui program mengatasi permasalahan Stunting bagi masyarakat pedalam Papua tersebut, Pria kelahiran Sidorejo, 27 Agustus 1995 itu pernah menerima Apresiasi Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Award Tingkat Provinsi Papua Tahun 2021.

Apresiasi dari PT. Astra International Tbk, diraih sebagai bentuk penghargaan untuk Abdi yang mencangakan program non profit tersebut, terhadap masyarakat wilayah pedalaman Papua yang memang perlu mendapatkan prioritas layanan kesehatan yang berkualitas.

”Saat menerima penghargaan tahun 2021 itu, saat saya bertugas di Korukun Desa Yahukimo di Papua Pegunungan. Saya di hubungi oleh pihak Astra lantaran menggalakan program reguler kami Pencegahan Stunting. Sejak saat itu akhirnya saya aktif mengikuti kegiatan Astra, dan kemudian meraih apresiasi tersebut,” ucap Abdi Setiawan, saat diwawancarai lewat Zoom Meet, beberapa waktu lalu.

Abdi menceritakan, awal mula mencangkan program pencegahan stunting ini saat dirinya berada di Klinik Siloam Papua. Kemudian mendapatkan pasien yang terindikasi akibat ditemukannya anak-anak dengan gizi buruk, dan ibu hamil yang tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup.

”Saya melakukan program stunting di pedalaman Papua pada tahun 2019, dimana itu tahun kedua saya saat berada di kampung Danowage Papua Selatan. Dimana kami melihat tingginya kebutuhan suport nutrisi terhadap anak-anak yang membutuhkan treatmen khusus. Itu awal mula kami melakukan program stunting disana,” kata Abdi Setiawan.

Lebih lanjut, Pria berkacamata itu memberitahukan, bahwa perjalanan menuju ke Papua dilakukan usai dirinya menyelesaikan pendidikan Sarjana di Universitas Pelita Harapan tahun 2017. Dengan suport PT. Siloam Internasional Hospitals Tbk, Ia melakukan pengabdian terbaik sebagai relawan kesehatan di wilayah pedalaman Indonesia di bagian Timur tersebut.

Sampai dengan terbentuknya inisiasi untuk menggalakan program reguler di Klinikj Siloam mengatasi dan mencegah stunting serta gizi buruk pada masyarakat pedalaman Papua.

”Keberangkatan kami menuju Klinik Siloam di Papua ini bagaimana kami mengutamakan populasi mana yang harus kami layani, bukan mana yang butuh. Dan saya terpanggil untuk melayani. Bukan sekedar materi, tapi melayani dengan hati yang tulus,” ungkap Abdi.

Visi dibukanya Klinik Siloam di Papua itu, sambung Abdi, memang untuk menyasar masyarakat yang tinggal di daerah terpencil yang sangat jarang adanya fasilitas layanan kesehatan yang terbaik. Sementara, warga di pedesaan juga butuh mendapati pelayanan berkualitas meskipun saat dalam keadaan mendesak.

“Mereka tinggal diwilayah yang dikelilingi pegunungan, hutan, yang jaraknya sangat jauh sekali dari kota. Kami pernah mendengar berita, bahwa seorang wanita ingin melahirkan harus ditandu dengan jarak yang jauh dan itu bayi yang didalam kandungan didapati sudah meninggal. Sehingga saya tergerak melayani warga di Papua, sebagai bagian pengabdian pada bangsa ini. Yang mana mereka perlu merasakan kesejahteraan setelah Indonesia merdeka,” ungkap Pria yang pernah tinggal di Desa Banjaran, Padang Cermin,  Pesawaran, Lampung itu.

Suami dari wanita yang juga Perawat di Klinik Siloam bernama Denti ini mengaku, terhitung sampai sekarang dirinya telah genap 6 tahun berada di Papua.  Dan ditargetkan akan sampai dengan tahun 2027 mendatang, dimana dirinya akan kembali melanjutkan pendidika S2.

Sepanjang perjalanannya menjadi pelayan kesehatan itu pula, telah dibangun enam Klinik Siloam yang terserbar di wilayah pedalam Papua. Yakni, di Danowage Kabupaten Bovendigoel, Papua Selatan. Daboto, Kabupaten Intanjaya, Papua Tengah. Dan di Papua Pegunungan, tepatnya di Mamit, Kabupaten Tolikara.

Kemudian di Tumdungbon, kabupaten Pegunungan Bintang. Nalca dan Korupun yang ada di Kabupaten Yahukimo. Dan  yang ke tujuh, tahun depan rencananya akan ada dibangun di taman Merauke.

”Yang mana semua Klinik Siloam megerakan program reguler pencegahan stunting.  Dan pelayanan kami non profit, diberikan secara gratis,” jelas Abdi.

Terhitung sampai saat ini program reguler mengatasi permasalahan stunting Klinik Siloam di Papua sudah masuk tahun ke empat. Namun, kata Abdi, belum ada bentuk kolaborasi yang dilakukan PT. Siloam Internasional Hospitals Tbk dengan pemerintah.

”Memang untuk program ini perlu dilakukan multidimensi dari ketahanan pangan, perairan, tapi di pedalaman tidak ada, lagi-lagi konteksnya sulit kami melakukan karena aksesibilitas ini,” imbuhnya.

”Sejauh ini belum ada kolaborasi dengan pemerintah. Karena pemerintah juga sedang mengadakan program stunting di daerah prioritas, di wilayah mereka sendiri. Kami disini pihak swasta, beberapa kali mendapat support dari CSR perusahaan. Bahkan mulanya kami mengunakan dana pribadi sampai akhirnya kami membutuhkan supot dari Siloam,” tambahnya.

Seorang Mama di Danowage Papua saat sedang membawa Bayi untuk di periksa rutin di Klinik Siloam || Foto Istimewa

Pendataan Stunting di Pedalaman Papua

Awal mula 13 tim Kesehatan Klinik Siloam yang diinisiasi Abdi Setiawan, mulai melakukam program mengatasi permasalahan dan pencegahan stunting di pedalaman Papua tersebut. Yakni, adanya indikasi satu anak yang memiliki indesk tinggi badan menurut umur (TB/U) kurang dari minus dua standar deviasi (-2 SD).

”Kami belum pernah melihat kasus anak dengan kondisi stunting, hanya menemukan kasus kearah sana, sehingga kami merambah pelayanan secara luas untuk pencegahan dan kemudian melalukan treatmen, kami melihat akan kebutuhan gizi ini,” ujar Abdi.

Pendataan Stunting di Klinik Siloam Papua baru dari tahun 2019, atau saat ini masuk tahun ke 4 treatmen yang dijalankan. Sehingga, kata Abdi, pihaknya belum terlalu signifikan melihat hasil dari pertumbuhan anak.

”Untuk kasus stunting ini dimulai dari 1000 hari kehidupan. Kami belum melihat anak-anak tumbuh. Namun saya masih berada disini dengan target 4 tahun lagi,” ujar Abdi.

Tantangan Pelayanan Kesehatan di Pedalaman

Abdi mengatakan, melaksanakan program reguler mengatasi permasalahan Stunting dan Gizi Buruk pada masyarakat pedalam Papua memang tidak mudah. Permasalahan yang dihadapi bukan hanya asesibilitas dan fasilitas, namun juga perbedaan budaya dan bahasa menjadi tantangan bagi dirinya.

”Tentunya edukasi kami terhadap mama mama yang ada disana berbeda dengan yang di kota lainnya. Jika biasanya kami sampaikan bahwa bayi butuh Asi eksclusive, di pedalaman Papua tidak seperti itu. Dan kami juga terkadang membutuhkan translater agar pesan mudah dimengerti,” kata Abdi.

Faktor budaya juga masih ikut mempengaruhi pola berpikir masyarakat pedalaman dengan adanya kepercayaan-kepercayaan yang masih di anut. Hal ini membuat tim juga kesulitan untuk mempersuasi.

”Mereka punya pemahaman bahwa wanita hamil tidak boleh mengonsumsi daging merah, ayam maupun ikan. Jika mereka melakukan itu, suaminya akan kesulitan mendapatkan hasil buruan lagi. Nah, karena mereka mayoritas Kristen. Kami meminta Pendeta Gereja untuk mengedukasi, biasanya mereka lebih nurut,” ungap pria berusia 24 tahun tersebut.

Meski pelayanan program tersebut dilakukan non profit, namun tidak sedikit masyarakat yang tidak mau menerima dan mengikuti program pencegahan stunting tersebut. Sebagian wanita yang menerima tidak sepenuhnya mengikuti treatmen secara tuntas.

”Karena kondisi di desa ini berbeda. Mereka yang biasa hidup di pedalam ini tempat tinggalnya berpindah-pidah, misalnya mereka harus ke hutan selama beberapa bulan untuk berburu atau mencari sagu dan makanan lainnya. Ada yang setelah treatmen awal kehamilan lalu menghilang, nanti kembali lagi saat 5 bulan,” jelasnya.

Ada pula masyarakat wanita hamil yang tidak mau mengikuti program tersebut dan lahir dengan normal tidak prematur. Namun kondisi bayi lahir dengan DBLR atau beratnya kurang dari 2500 gram, kasus ini banyak di temui di daerah Daboto.

”Karena program ini dilakukan dengan 1000 hari kehidupan dan terus dalam pantauan. Akhirnya yang menjadi pelajaran kami tetap lakukan treatmen pada bayi,” jelasnya.

Abdi Setiawan saat sedang memberikan suplemen vitamin terhadap anak-anak Papua di Klinik Siloam II Foto Istimewa

Treatment Untuk Masyarakat Papua

Inisiatif diwujudkan pembukaan Siloam Clinic di Papua juga turut mendukung program Pemerintah Indonesia, salah satunya Pencegahan Stunting dan Gizi Buruk pada bayi. Sebagai tupoksi Abdi bersama rekan Perawat lainnya saat melakukan pengabdian di Siloam Clinic.

Salah satu perawat di Siloam Clinic Papua, Abdi Setiawan mengatakan, treatmen yang dilakukan terhadap masyarakat pedalaman Papua sejatinya sama dengan tretament pencegahan stunting pada umumnya. Yakni dengan memberikan sosialisasi, edukasi dan pelayanan kesehatan terhadap wanita pada masa subur, ibu hamil, bayi dan anak-anak.

”Terhadap wanita pada masa subur kita bisa lakukan dengan edukasi dan sosialisasi. Kami periksa apakah ada gejala anemia, apalagi sekarang sudah ada program konseling sebelum menikah, untuk mengerti merawat kehamilan dan merawat anaknya,” jelasnya.

Tehadap Ibu hamil dan anak-anak dimana banyak keterbatasan dalam asupan makanan, sehingga dilakukan penanganan gizi seimbang dengan memberikan nutrisi makro dan mikro. Serta suplemen satu minggu 3 kali, yang diikutkan dengan setelah pemberian makanan gizi seimbang.

”Dan masuk pada wanita yang sudah hamil ini juga berkaitan dengan treatmen apa yang kami lakukan. Asupan nutrisi yang dipakai yakni gizi seimbang pastinya tidak kebanyakan karbohidrat, kami sampaikan jika perlu ada protein hewani, lele juga kami pelihara di pedalaman, kami berikan telur dan susu. Ini sangat membantu populasi wanita hamil dan ibu menyusui,” paparnya.

Jika berbicara permasalahan stunting selain konsumsi suplemen makro dan mikro, juga juga menyangkut akses air bersih dan toilet umum untuk menurunkan kasus infeksi. Sehingga tenaga kesehatan mendirikan MCK di wilayah tersebut sebagai fasilitas untuk masyarakat sebagai budaya hidup bersih.

”Kamu berikan air bersih, kami bangunkan toilet. Meskipun masih ada dari mereka lebih memilih tetap ke hutan, karena kebiasaan-kebiasan.” pungkasnya.

Ia menambahkan, untuk menunjang fasilitas di Klinik Siloam juga membangun listrik di pedalaman dengan solar panel. Selain itu sebagian besar juga mengunakan hydro karena banyak air disediakan.***

Siska Purnama

Tags: AnugerahpewartaastraAstraPapuaSiloam ClinicStunting
ShareTweetSendShare
Previous Post

Pemkot dan Baznas Bandar Lampung Beri Santunan Yatim dan Duafa

Next Post

Pemkot Bangun Sekolah Difabilitas Gratis Jenjang TK sampai SMA

Next Post
Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Maryamah || foto Saibetik.com

Pemkot Bangun Sekolah Difabilitas Gratis Jenjang TK sampai SMA

Kepala Dinas PPPA Bandar Lampung Maryamah, saat diwawancarai usai penyelenggaraan Hari Anak Nasional 2023, di Aula Semergou, Senin (31/7/2023). || Foto Saibetik.com

Dinas PPPA Minta Fasilitas Umum Dilengkapi Pojok Anak

Foto ist

Audiensi bersama Dispora, Lilac Komitmen Cetak Atlet Terbaik

358 Pejabat Fungsional Pemkot Dilatik

358 Pejabat Fungsional Pemkot Dilatik

Ingatkan Warga Kibarkan Merah Putih, Wali Kota Bagi-bagi Bendera

Ingatkan Warga Kibarkan Merah Putih, Wali Kota Bagi-bagi Bendera

No Result
View All Result

Berita Terbaru

Pimpin Apel Mingguan, Kadis Kominfo Lampung Barat Tegaskan Peran Strategis Informasi Publik dan Digitalisasi Layanan

Pimpin Apel Mingguan, Kadis Kominfo Lampung Barat Tegaskan Peran Strategis Informasi Publik dan Digitalisasi Layanan

01/07/2025
Puncak Bulan Bung Karno, Parosil Mabsus Serukan Persatuan dan Kepedulian Sosial: Momentum Implementasi Nilai Perjuangan

Puncak Bulan Bung Karno, Parosil Mabsus Serukan Persatuan dan Kepedulian Sosial: Momentum Implementasi Nilai Perjuangan

01/07/2025
Tragedi di Sungai Way Semaka: Petani Tewas Diterkam Buaya Saat Mandi Usai Berkebun

Tragedi di Sungai Way Semaka: Petani Tewas Diterkam Buaya Saat Mandi Usai Berkebun

30/06/2025
Kapolres Lampung Selatan Pimpin Korp Raport, 38 Personel Naik Pangkat Penuh Haru dan Semangat

Kapolres Lampung Selatan Pimpin Korp Raport, 38 Personel Naik Pangkat Penuh Haru dan Semangat

30/06/2025
Pemerintah Pusat Dorong Percepatan Program 3 Juta Rumah, Layanan Kesehatan Gratis, dan Pengendalian Inflasi Daerah

Pemerintah Pusat Dorong Percepatan Program 3 Juta Rumah, Layanan Kesehatan Gratis, dan Pengendalian Inflasi Daerah

30/06/2025
Saibetik.com

Saibetik.com bisa berkontribusi untuk pembangunan daerah, peningkatan ekonomi kerakyatan, mengajak masyarakat hidup sehat. Dengan membaca saibetik bisa lebih smart, trendy dan gaul.

  • Redaksi
  • Tentang Kami

© 2024 Saibetik.com - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • POLITIK
  • LAMPUNG
    • Bandar lampung
    • Lampung Barat
    • lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
    • Way Kanan
  • NASIONAL
  • HUKUM & KRIMINAL
  • BISNIS DAN KEUANGAN

© 2024 Saibetik.com - All Right Reserved