SAIBETIK– Ikatan Keluarga Bank Lampung (IKBL) tampil memukau dan berbeda pada Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia yang berlangsung di Kantor Pusat Bank Lampung, Senin (17/8/2025). Keseluruhan anggota IKBL hadir mengenakan busana adat Lampung, khususnya Siger Mighul, yang selama ini menjadi simbol kebanggaan budaya Lampung.
Ketua IKBL, Desiyanti Mahdi Yusup, menjelaskan bahwa pemilihan pakaian adat ini bukan sekadar formalitas atau seremonial tahunan. Menurutnya, kegiatan ini menjadi wujud nyata penguatan budaya lokal di tengah derasnya arus modernisasi. “Kami ingin menonjolkan identitas Lampung dan mengajak generasi muda untuk mencintai serta mengenal pakaian adat daerahnya. Siger Mighul memiliki nilai estetika dan filosofi yang kaya, sehingga layak dijaga kelestariannya,” ujar Desiyanti dengan penuh semangat.
Siger Mighul sendiri dikenal sebagai mahkota adat Lampung yang dihiasi kain Sembagi dan dilengkapi Syuket atau Siket. Kombinasi ini tidak hanya menambah kesan anggun, tetapi juga memberi wibawa dan keunikan tersendiri pada pemakainya. Pada kesempatan tersebut, anggota IKBL menata busana dan aksesori dengan rapi, sehingga setiap detail menampilkan kekayaan budaya Lampung secara utuh.
Selain mengangkat nilai estetika, Desiyanti juga menekankan bahwa kegiatan ini menjadi media edukasi budaya. “Kami berharap momen ini tidak berhenti sebagai seremoni belaka. Setiap generasi muda harus memahami filosofi dan makna di balik Siger Mighul, serta bagaimana budaya Lampung tetap relevan dalam kehidupan modern,” ujarnya.
Dalam acara tersebut, semangat kebersamaan juga terlihat jelas. Para anggota IKBL bukan hanya mengikuti upacara, tetapi saling berbagi informasi mengenai sejarah Siger Mighul, makna motif kain Sembagi, hingga tata cara mengenakan Syuket dengan benar. Hal ini menunjukkan bahwa pengenalan budaya bisa dilakukan secara interaktif dan menyenangkan, sekaligus menumbuhkan rasa cinta terhadap identitas lokal.
Desiyanti menambahkan, kegiatan pengenalan budaya ini juga menjadi inspirasi bagi instansi dan komunitas lain di Lampung untuk lebih kreatif dalam melestarikan adat. “Kami ingin budaya Lampung bukan hanya dikenang dalam catatan sejarah, tetapi terus hidup dan berkembang di tengah masyarakat. Pakaian adat seperti Siger Mighul harus menjadi kebanggaan yang diwariskan dari generasi ke generasi,” ujarnya menutup sambutan.
Upacara HUT RI ke-80 dengan sentuhan budaya Lampung ini berhasil menarik perhatian tidak hanya para anggota IKBL, tetapi juga masyarakat sekitar dan pihak media yang meliput. Pengenalan Siger Mighul sebagai bagian dari perayaan kemerdekaan menjadi simbol kuat bahwa patriotisme dan pelestarian budaya dapat berjalan bersamaan, membentuk identitas bangsa yang kaya dan beragam.***