BANDAR LAMPUNG, Saibetik.com – Expo UMKM dalam gelaran Hut ke-22 Apeksi di Bandar Lampung mendorong 98 Wali Kota Indonesia untuk berpihak pada produk lokal, terlebih terhadap industri kreatif yang gawangi para kaum milenial.
Ketua Dewan Apeksi Bima Arya Sugiarto memanfaatkan moment Apeksi untuk mengajak 98 Kepala Daerah berkolaborasi mempercepat pemulihan ekonomi di Indonesia yang sebelumnya pernah terdampak Pandemi Covid-19.
Seperti halnya di Bandar Lampung, Bima mengakui, UMKM Bandar Lampung yang digalakan Pemerintah Kota (Pemkot) sangat komit untuk meningkatkan ekonomi kreatif masyarakat.
“Dasyat sekali, Saya mengamati Bunda Eva ini komitmennya terhadap UMKM tinggi, ini dibuktikan beberapa hari ini gairahnya luar biasa,” kata Bima Arya, saat meninjau Expo UKM di Graha Wangsa, Jumat (27/5/2022).
Menurut Bima, tujuan kolobarasi peningkatan UMKM lokal untuk pemulihan ekonomi sejalan dengan intruksi Presiden Joko Widodo yang terus mengkampanyekan pengunaan produk Ibu Pertiwi.
“Jadi ini adalah momentum ketika Indonesia memasuki endemi, ketika ekonominya bangkit, Presiden memerintahkan seluruh kepala daerah untuk mengkampanyekan penggunaan barang dalam negeri. Nah, Apeksi bergerak serempak untuk mendorong UMKM, mendorong bangkitnya ekonomi lokal masing-masing daerah,” ujar dia.
Wali Kota Bogor itu menyebut, terdapat potensi yang besar terhadap produk Industri local yang ada di seluruh Indonesia. Sehingga, kata Bima, dengan adanya kebijakan yang dilakukan Wali Kota disetiap daerah optimis mempercepat pemulihan ekonomi.
“Menurut catatan kami banyak selaki potensi yang ada diseluruh Kota seluruh Indonesia. Nah, hari ini berkumpul 74 Kota di seluruh Indonesia untuk menampilkan potensi lokalnya. Para Wali Kota sendiri akan mendorong kebijakan keberpihakan pada ekonomi lokal,” jelasnya.
Seperti, sambung Bima, yang diterapkan Pemerintah Kota Bogor untuk menciptakan kearifan local yakni dengan menjadwalkan pengunaan baju daerah di setiap sekolah.
“Di Kota Bogor, hari Selasa diwajibkan menggunakan produk local. Hari kamis baju adat sunda, dan Jumat batik atau etnis. Setidaknya, ada tiga hari dalam seminggu, dimana ASN wajib menggunakan itu. Kita bayangkan jika kebijakan itu dilakukan serempak oleh 98 Wali Kota, maka akan terjadi kebangkitan potensi lokal yang luar biasa,” imbuh Bima.
Tahun ini, fokum Apeksi menargetkan setiap wilayah yang bisa berkolaborasi nantinya tidak hanya mengandalkan APBD Kota. Tapi juga bisa berkolaborasi dengan pihak swasta, organisasi, BUMN, serta komunitas kreatif.
“Ajak anak muda untuk mendorong produk lokal, bentuk kerjasamanya adalah kolaborasi untuk kebangkitan umkm di Indoensia,” pungkasnya.
Laporan Siska Purnama