SAIBETIK– Suasana hangat dan penuh antusiasme menyelimuti Reses Ke-III Anggota DPRD Kabupaten Tanggamus Fraksi PKB, H. Nuzul Irsan, yang digelar di Pekon Way Kerap, Kecamatan Semaka, Selasa (09/12/2025). Ratusan warga dari berbagai pekon di Dapil I hadir untuk menyampaikan aspirasi, harapan, serta berbagai persoalan yang selama ini mereka hadapi di lapangan.
Reses kali ini turut dihadiri Kepala Pekon Way Kerap, tokoh adat, tokoh agama, pemuda, dan masyarakat dari berbagai kelompok. Reses menjadi ruang dialog dua arah yang ditunggu warga, karena menjadi kesempatan untuk menyampaikan kebutuhan yang benar-benar dirasakan.
Dalam penyampaiannya, H. Nuzul Irsan menegaskan bahwa reses merupakan amanat Undang-Undang yang wajib dilaksanakan tiga kali dalam setahun. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi bentuk nyata dari fungsi DPRD sebagai wakil rakyat.
“Kegiatan ini adalah sarana bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi yang akan diperjuangkan melalui kebijakan daerah. Semua masukan yang disampaikan hari ini memiliki nilai penting untuk pembangunan Tanggamus ke depan,” katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa perkembangan pembangunan di Kabupaten Tanggamus pada 2025 menunjukkan perbaikan baik dari segi pengelolaan anggaran maupun kenaikan indikator kesejahteraan masyarakat. Nuzul menegaskan bahwa pemerintah daerah sudah mulai merancang program strategis untuk 2026, sehingga aspirasi masyarakat dapat masuk dalam pembahasan RAPBD maupun program prioritas lainnya.
“Semua usulan dari masyarakat akan kami bahas dan perjuangkan di meja DPRD. Kami ingin memastikan aspirasi yang disampaikan tidak hanya ditampung, tetapi benar-benar diperjuangkan sampai terealisasi,” tambahnya.
Selain itu, Nuzul berharap reses dapat memperkuat komunikasi antara masyarakat dan wakil rakyat agar pembangunan Tanggamus berjalan lebih efektif, tepat sasaran, dan sesuai kebutuhan riil di lapangan.
Aspirasi Warga Way Kerap yang Mengemuka dalam Reses
Pekon Way Kerap
1. Perbaikan Jalan Way Kerap – Sudimoro
Disampaikan oleh Sarnubi. Jalan penghubung ini dinilai sangat vital dan menjadi kebutuhan utama masyarakat, terutama untuk akses anak sekolah, mobilitas harian, serta ekonomi warga. Usulan ini telah diajukan sejak 1997 namun belum terealisasi.
2. Penanganan Kali Way Kerap – Tanjung Jati
Disampaikan oleh Hasrianti. Warga menilai kondisi sungai kerap membawa potensi ancaman saat musim hujan. Mereka berharap adanya talud atau penanganan tanggap bencana.
3. Normalisasi Way Kerap – Sukarame dan Perbaikan Irigasi
Disampaikan oleh Matsuradi. Normalisasi aliran air dan perbaikan irigasi dianggap sangat penting untuk menunjang pertanian yang menjadi sumber penghidupan mayoritas masyarakat.
4. Ketersediaan Air Bersih
Disampaikan oleh Yesi. Warga berharap adanya solusi penyediaan air bersih yang layak konsumsi, karena banyak warga masih kesulitan mengakses air yang aman untuk kebutuhan sehari-hari.
Berbagai aspirasi tersebut menjadi catatan penting untuk dibawa ke pembahasan DPRD, terutama sebagai dasar penyusunan program yang akan dijalankan pada 2026. Masyarakat berharap perubahan nyata dapat segera dirasakan setelah reses ini, terutama untuk kebutuhan dasar dan infrastruktur yang selama ini belum tersentuh.***







