SAIBETIK — Polres Pesawaran, Polda Lampung, menunjukkan respons cepat terhadap sebuah video viral di TikTok yang memperlihatkan seorang pedagang live streamer mengalami intimidasi saat berdagang di simpang Tugu Pengantin, Desa Gedong Tataan, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran.
Insiden yang sempat menimbulkan keresahan masyarakat tersebut langsung ditindaklanjuti oleh jajaran kepolisian. Proses penyelesaian dilakukan secara humanis dan kekeluargaan, serta mendapat apresiasi dari warga setempat.
Kapolres Pesawaran AKBP Heri Sulistyo Nugroho, S.I.K., M.I.K. menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen penuh dalam menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah hukumnya.
“Begitu mengetahui ada video viral yang berpotensi mengganggu kenyamanan masyarakat, kami langsung bergerak. Tidak ada ruang bagi aksi premanisme atau tindak pidana di Pesawaran,” tegasnya, Jumat (20/6/2025).
Kronologi Kejadian dan Penyelesaian
Insiden terjadi saat Sandriya (26), warga Gading Rejo, Pringsewu, sedang melakukan siaran langsung TikTok sambil berjualan roti pada pukul 23.30 WIB. Setelah melayani pembeli, tiba-tiba Sdr. IH (37), warga Gedong Tataan, mendekatinya dengan membawa kayu dan mengucapkan kata-kata bernada ancaman.
“Ngapain kamu live di sini, tutup kamu sekarang, mana teman kamu tadi,” ucap pelaku sambil menunjuk-nunjuk.
Karena merasa terintimidasi, Sandriya segera mengakhiri siarannya dan menutup dagangan. Peristiwa ini kemudian diunggah ke TikTok dan menjadi viral.
Pihak Polres Pesawaran, dipimpin Kapolsek Gedong Tataan Kompol Mulyadi Yakub dan Kasat Reskrim Iptu Pande Putu Yoga Mahendra, segera mendatangi kediaman pelaku bersama aparat desa dan masyarakat.
Dalam pertemuan tersebut, Sandriya memilih tidak membawa kasus ini ke ranah hukum, mengingat pelaku tengah menjalani pengobatan akibat gangguan kejiwaan. Ia bahkan bersedia menghapus unggahan video demi menjaga situasi tetap kondusif.
Kepedulian dan Tegas dalam Bertindak
Pelaku dan keluarganya menyampaikan permintaan maaf secara langsung.
“Kami sangat berterima kasih karena korban telah memahami kondisi pelaku dan tidak memperpanjang masalah ini,” ujar pihak keluarga IH.
Meski insiden diselesaikan secara kekeluargaan, Kapolres menegaskan bahwa Polres Pesawaran tetap tegas terhadap segala bentuk tindakan pidana.
“Ini bukan berarti kami membiarkan. Kami tetap akan pantau dan tindak secara tegas jika tindakan serupa terulang. Keamanan dan kenyamanan masyarakat adalah prioritas kami,” tandas AKBP Heri.
Dengan langkah cepat dan pendekatan humanis, Polres Pesawaran membuktikan komitmennya sebagai aparat yang Presisi, siap melindungi dan melayani masyarakat tanpa kompromi terhadap pelanggaran hukum.***