SAIBETIK– Warga Kelurahan Pringsewu Selatan digemparkan dengan penemuan seorang juru parkir yang ditemukan meninggal dunia di rumahnya, Rabu (12/11/2025), sekitar pukul 12.30 WIB. Kejadian ini langsung menjadi perhatian warga setempat karena korban sehari-hari dikenal sebagai sosok ramah dan aktif bekerja di Pasar Induk Pringsewu.
Korban, M. Herlyanda (58), tinggal seorang diri di rumahnya di RT 07 RW 01 Kelurahan Pringsewu Selatan. Anak-anaknya sudah menetap terpisah, sementara ia tetap menjalani aktivitas sehari-hari sebagai juru parkir di pasar. Menurut warga, Herlyanda dikenal disiplin dan selalu hadir di lokasi parkir tanpa absen, sehingga ketidakhadirannya selama beberapa hari menimbulkan kecurigaan di kalangan rekan kerjanya.
AKP Ramon Zamora, Kapolsek Pringsewu Kota, menjelaskan bahwa penemuan jasad korban bermula dari kecurigaan seorang rekannya, Toni, yang merasa heran karena Herlyanda tidak terlihat di pasar. Upaya menghubungi melalui telepon tidak berhasil. Merasa khawatir, Toni memutuskan untuk mendatangi rumah korban.
“Setibanya di lokasi, saksi memanggil-manggil nama korban namun tidak mendapat jawaban. Dari lubang jendela, saksi melihat seseorang tampak tertidur di kursi ruang tengah. Namun, bau tidak sedap yang tercium membuatnya curiga,” ujar AKP Ramon. Toni kemudian mendongkel jendela untuk memastikan kondisi di dalam rumah dan mendapati korban sudah tidak bernyawa. Penemuan ini langsung dilaporkan kepada warga sekitar dan diteruskan ke pihak kepolisian.
Tim Inafis Satreskrim Polres Pringsewu bersama tenaga medis dari Puskesmas Pringsewu segera menuju lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan awal jenazah. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Kondisi jenazah memperkirakan bahwa korban telah meninggal sekitar 48 jam sebelum ditemukan.
Kapolsek menambahkan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan lanjutan untuk memastikan penyebab kematian. Namun, dugaan sementara menunjukkan bahwa Herlyanda meninggal karena penyakit yang dideritanya, termasuk riwayat tekanan darah tinggi. Sebelumnya, korban sempat mengeluh sakit dan disarankan untuk berobat, namun ia menolak dan memilih beristirahat di rumah.
“Pihak keluarga menganggap peristiwa ini sebagai musibah dan tidak bersedia dilakukan proses otopsi. Jenazah M. Herlyanda telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,” tandas AKP Ramon. Warga sekitar menyampaikan rasa duka cita mendalam atas kepergian korban, mengingat ia dikenal sebagai sosok pekerja keras yang ramah kepada semua orang.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan, khususnya bagi mereka yang tinggal sendiri atau memiliki riwayat penyakit kronis. Aparat kepolisian juga menghimbau masyarakat untuk segera melapor apabila ada warga yang tiba-tiba tidak terlihat beraktivitas untuk mencegah kejadian serupa.***










