SAIBETIK– Keputusan Presiden Prabowo Subianto mengangkat 10 tokoh nasional sebagai pahlawan nasional pada 10 November 2025 mendapatkan sambutan hangat dari berbagai kalangan, termasuk politisi Partai Golkar. Anton Subagiyo, Ketua Fraksi Golkar DPRD Pringsewu, menilai langkah ini sangat tepat dan layak diapresiasi, terutama terkait pengangkatan mantan Presiden RI ke-2, H. Soeharto.
Anton menjelaskan bahwa Soeharto dikategorikan sebagai pahlawan nasional di bidang perjuangan dan politik. Julukan “Presiden Pembangunan” melekat pada Soeharto karena kepemimpinannya yang berhasil memimpin berbagai program pembangunan nasional di berbagai sektor, khususnya ekonomi, pertanian, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
Menurut Anton, pengangkatan Soeharto sebagai pahlawan nasional tidak hanya mengakui jasanya secara formal, tetapi juga menegaskan kontribusinya yang signifikan dalam membangun stabilitas nasional dan meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Beberapa capaian penting Presiden Soeharto yang menjadi alasan pengangkatan ini antara lain:
1. Peningkatan ekonomi nasional
Melalui program Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun), pembangunan dilakukan secara bertahap dan terencana. Ekonomi yang semula mengalami ketidakstabilan pada awal Orde Baru berhasil dibangun menjadi stabil dan tumbuh pesat. Kebijakan fiskal dan investasi yang diterapkan berhasil mendorong pertumbuhan industri, memperluas lapangan pekerjaan, dan meningkatkan daya beli masyarakat.
2. Swasembada pangan
Program pertanian intensif seperti BIMAS dan INMAS berhasil membawa Indonesia mencapai swasembada beras pada tahun 1984. Keberhasilan ini bahkan diakui oleh Food and Agriculture Organization (FAO) PBB sebagai pencapaian penting dalam bidang ketahanan pangan. Program ini membantu meningkatkan kesejahteraan petani dan menekan ketergantungan impor pangan.
3. Pembangunan infrastruktur
Selama masa pemerintahannya, banyak jalan, jembatan, waduk, dan fasilitas publik dibangun. Program transmigrasi yang dijalankan juga membantu pemerataan pembangunan di berbagai daerah, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, dan memperluas akses masyarakat ke fasilitas dasar.
4. Pembangunan di bidang pendidikan dan kesehatan
Soeharto mendirikan banyak SD Inpres (Sekolah Dasar Instruksi Presiden) untuk pemerataan pendidikan, terutama di daerah terpencil. Selain itu, Puskesmas dan rumah sakit dibangun di berbagai wilayah untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar.
5. Stabilitas politik dan keamanan
Meskipun masa pemerintahannya dikritik terkait pembatasan kebebasan politik, Soeharto berhasil menjaga stabilitas nasional dan keamanan negara. Stabilitas ini menjadi fondasi bagi pelaksanaan program pembangunan jangka panjang dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Selain Soeharto, pengangkatan pahlawan nasional kali ini mencakup tokoh-tokoh yang berperan penting di berbagai bidang, termasuk agama, pendidikan, sosial, dan diplomasi. Berikut daftar 10 tokoh nasional yang diangkat menjadi pahlawan nasional pada 10 November 2025:
1. Almarhum KH Abdurrahman Wahid (Perjuangan Politik dan Pendidikan Islam)
2. Almarhum Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto (Perjuangan Bersenjata dan Politik)
3. Almarhumah Marsinah (Perjuangan Sosial dan Kemanusiaan)
4. Almarhum Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja (Perjuangan dan Politik)
5. Almarhumah Hajjah Rahmah El Yunusiyyah (Perjuangan Pendidikan Islam)
6. Almarhum Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo (Perjuangan Bersenjata)
7. Almarhum Sultan Muhammad Salahuddin (Perjuangan Pendidikan dan Diplomasi)
8. Almarhum Syaikhona Muhammad Kholil (Perjuangan Pendidikan Islam)
9. Almarhum Tuan Rondahaim Saragih (Perjuangan Bersenjata)
10. Almarhum Zainal Abidin Syah (Perjuangan Politik dan Diplomasi)
Anton Subagiyo menegaskan, pengakuan ini menjadi momentum penting bagi bangsa untuk menghargai jasa para tokoh yang telah mengabdikan hidupnya demi kemajuan Indonesia. Ia berharap generasi muda bisa mengambil pelajaran dari perjuangan para pahlawan nasional ini untuk terus berkontribusi dalam pembangunan dan menjaga persatuan bangsa.***





