SAIBETIK- Pekon Bumiarum di Kecamatan Pringsewu kembali menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat pekon sebagai tahap awal penyusunan program prioritas untuk tahun 2026. Kegiatan yang berlangsung di balai pekon pada Selasa, 18 November 2025 ini dihadiri berbagai unsur pemerintahan dan tokoh masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam merumuskan arah pembangunan pekon ke depan.
Acara ini dihadiri Kepala Pekon Bumiarum Sugimin, aparatur pekon, unsur uspika Kecamatan Pringsewu, BHP Pekon Bumiarum, Bhabinkamtibmas, bidan desa, serta sejumlah tokoh masyarakat setempat. Musrenbang berlangsung dalam suasana kondusif, dengan setiap peserta diberi kesempatan untuk menyampaikan aspirasi dan kebutuhan warga.
Dalam musyawarah tersebut, berbagai usulan disampaikan dan diprioritaskan berdasarkan tingkat urgensi serta kebutuhan dasar masyarakat. Infrastruktur menjadi fokus utama Musrenbang kali ini, mengingat pentingnya akses jalan dan jembatan dalam menunjang mobilitas warga, kegiatan ekonomi, serta peningkatan produktivitas pertanian.
Berikut usulan prioritas hasil Musrenbang Pekon Bumiarum untuk pembangunan tahun 2026:
1. Pembangunan jembatan penghubung antara Pekon Bumiarum (Pringsewu) dan Pekon Banjarejo (Banyumas) untuk mempercepat akses antarwilayah dan mempermudah aktivitas masyarakat.
2. Perbaikan jembatan gantung penghubung Pekon Bumiarum dan Pekon Sinar Baru Timur Kecamatan Sukoharjo, yang kondisinya dinilai sudah tidak layak dan membahayakan pengguna.
3. Peningkatan kapasitas Jalan Lingkar Utara sebagai jalur strategis yang digunakan warga untuk mobilisasi harian serta arus distribusi barang dan jasa.
4. Peningkatan jalan usaha tani guna memperlancar kegiatan pertanian, khususnya akses bagi petani dalam mengangkut hasil panen.
Kepala Pekon Bumiarum Sugimin menyampaikan bahwa Musrenbang merupakan agenda penting untuk merencanakan pembangunan jangka pendek maupun jangka panjang. Ia menegaskan bahwa proses ini menjadi wadah aspirasi masyarakat agar pembangunan pekon benar-benar sesuai kebutuhan.
“Akhir tahun 2025 ini kita melaksanakan Musrenbang untuk mengusulkan dan memprogramkan kegiatan untuk tahun 2026. Masyarakat memberikan banyak usulan dan kami berusaha memprioritaskan yang paling mendesak,” ujarnya.
Sugimin juga menyebutkan bahwa keterbatasan anggaran desa menjadi tantangan besar dalam merealisasikan seluruh usulan. Meski demikian, ia menjelaskan bahwa pihaknya terus berupaya mengakomodasi kebutuhan warga sambil menyesuaikan ketersediaan anggaran.
“Keterbatasan anggaran tidak semua usulan bisa ditindaklanjuti. Namun kami tetap berupaya memaksimalkan program yang benar-benar berdampak langsung bagi masyarakat,” ungkapnya.
Ia berharap ke depan alokasi anggaran dapat ditingkatkan sehingga pembangunan yang selama ini tertunda bisa segera direalisasikan. Menurutnya, kerja sama antara pemerintah pekon, pemerintah kecamatan, dan kabupaten sangat dibutuhkan untuk mewujudkan pembangunan yang lebih merata.
Musrenbang ini menjadi simbol komitmen Pekon Bumiarum untuk terus memperbaiki kualitas infrastruktur dan layanan publik demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan mengutamakan usulan prioritas, pemerintahan pekon berharap dapat membawa perubahan nyata bagi warga.***







