SAIBETIK– Menjelang Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Golkar Kabupaten Pringsewu yang dijadwalkan berlangsung Januari 2026, Ketua DPD Partai Golkar Pringsewu, Suherman, memberikan arahan tegas kepada seluruh kader untuk menjaga persatuan dan kesatuan partai. Hal ini disampaikan saat dialog terbuka di sekretariat partai, Rabu (12/11/2025).
Dalam pengarahannya, Suherman menekankan agar seluruh jajaran kader tidak menyebarkan isu-isu negatif atau berita hoax yang dapat memecah belah internal partai. Menurutnya, tantangan Partai Golkar ke depan akan semakin berat, terutama menjelang pemilu dan pilkada, apalagi saat ini posisi bupati dipegang oleh PKS dan wakil bupati oleh Gerindra. “Disinilah kita membutuhkan kekuatan, persatuan, dan kesolidan,” ujarnya.
Terkait Musda, Suherman menjelaskan pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Lampung. Namun, untuk memastikan jadwal dan mekanisme pelaksanaan Musda, DPD Golkar Pringsewu akan kembali menghadap membawa surat resmi. “Setelah mendapat arahan dari provinsi, baru kami akan membentuk panitia Musda,” tambahnya.
Suherman juga menegaskan bahwa DPD Golkar Pringsewu berhak mengajukan calon ketua, namun siapa pun yang disetujui provinsi harus dihormati dan didukung oleh seluruh kader. Ia menyoroti perjalanan kepemimpinannya yang telah berlangsung dua periode atau sepuluh tahun, termasuk proses membesarkan partai, membangun kantor, dan memenangkan pemilu 2024 dengan meraih tujuh kursi DPRD. “Keberhasilan ini tentu melibatkan seluruh unsur, termasuk pimpinan kecamatan (PK),” jelas Suherman.
Sementara itu, dalam dialog yang sama, pengurus senior Golkar, Sagang Nainggolan, menyatakan kesiapannya maju menjadi ketua DPD Golkar Pringsewu untuk periode lima tahun berikutnya, jika diberi amanah. Sagang menekankan bahwa setiap kader memiliki hak untuk dipilih dan memilih, serta keinginan perubahan harus diimbangi dengan pemahaman mekanisme partai.
Sebagai Wakil Ketua Bidang Kerjasama Politik dan Lembaga DPD Golkar Pringsewu, Sagang menekankan sistem politik terpimpin di Golkar. “Sebanyak apapun dukungan, jika pimpinan tidak menghendaki, maka calon tidak akan disetujui,” tegasnya. Ia juga mengungkapkan telah menemui Ketua DPD Golkar Provinsi Lampung Hanan A. Rozak bersama sejumlah ketua pimpinan kecamatan, meski pertemuan itu tidak menjamin persetujuan otomatis. “Yang jelas, sebagai kader, upaya untuk menjadi pimpinan tetap dilakukan,” ujarnya.
Suherman menutup arahan dengan mengajak seluruh kader fokus pada penguatan internal dan strategi menghadapi pemilu serta pilkada mendatang. Ia berharap Musda dapat berjalan lancar, menghasilkan pemimpin yang mampu meneruskan konsolidasi, dan menjaga nama baik Partai Golkar Pringsewu.
Dengan dinamika yang mulai muncul menjelang Musda, seluruh kader Golkar di Pringsewu diingatkan untuk tetap solid, mengedepankan mekanisme partai, dan bersiap menghadapi kompetisi politik yang semakin ketat di tingkat kabupaten maupun provinsi.***










