SAIBETIK — Menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Pringsewu, situasi politik internal partai dilaporkan tetap kondusif. Sejumlah kader belum menunjukkan keberanian terbuka untuk maju dalam kontestasi suksesi kepemimpinan partai, menandakan adanya strategi tersendiri di kalangan elite partai.
Salah satu tokoh Golkar sekaligus mantan anggota DPRD Pringsewu dua periode, Sagang Nainggolan, mengungkapkan kesiapannya untuk memimpin partai jika diberikan amanat. “Sebagai kader, jika diberi amanat oleh partai menjadi ketua Golkar Pringsewu, harus siap, siapa pun tidak terkecuali saya,” ujar Sagang, Kamis (23/10/2025).
Sagang menekankan bahwa Partai Golkar memiliki mekanisme dan budaya yang matang dalam menyikapi kontestasi kepemimpinan, mulai dari tingkat pusat hingga daerah. Ia menambahkan, salah satu prinsip yang menjadi fondasi partai adalah PDLD — prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tidak tercela. “Inilah kunci Golkar sehingga sampai sekarang tetap solid dan mampu melewati berbagai dinamika politik,” tegasnya.
Sebagai mantan Sekretaris Partai Golkar Pringsewu periode 2016-2021, Sagang menekankan pentingnya loyalitas kader terhadap kebijakan partai. “Ini adalah pembuktian loyalitas kita terhadap partai. Setiap kebijakan partai wajib kita laksanakan. Artinya, setiap keputusan partai bukan sekadar formalitas, tapi merupakan pedoman utama bagi seluruh kader,” jelasnya.
Sagang yang juga pernah menjabat Wakil Ketua DPRD Pringsewu periode 2014-2019 berharap, Musda nanti bisa berlangsung dengan semangat musyawarah dan mufakat. Menurutnya, pengambilan keputusan dengan sistem voting kurang efektif dalam menjaga soliditas internal, sehingga Golkar menekankan mufakat sebagai prinsip utama dalam pemilihan ketua DPD.
Saat ini, posisi Ketua DPD Partai Golkar Pringsewu dijabat oleh Suherman, SE, yang telah menahkodai partai selama dua periode. Berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar, jabatan ketua DPD memang dibatasi maksimal dua periode. Selain menjabat sebagai ketua partai, Suherman juga menjabat Ketua DPRD Pringsewu, sehingga memiliki peran strategis dalam memadukan kepentingan legislatif dan partai.
Selain menekankan prinsip PDLD dan loyalitas kader, Sagang juga menyoroti pentingnya kesiapan kader menghadapi dinamika politik lokal. Ia menegaskan, Musda harus menjadi momentum untuk memperkuat konsolidasi internal dan memastikan bahwa kepemimpinan baru nanti mampu menjaga reputasi dan soliditas Golkar Pringsewu.
“Kita harus memastikan bahwa setiap keputusan dalam Musda, termasuk suksesi kepemimpinan, tidak hanya mempertimbangkan kepentingan individu, tetapi juga kepentingan partai secara keseluruhan. Musda adalah forum resmi untuk mencapai mufakat, bukan arena persaingan pribadi,” tambahnya.
Dengan kesiapan kader seperti Sagang dan sistem Musda yang matang, diharapkan Golkar Pringsewu tetap solid dan mampu menghadapi tantangan politik di tingkat daerah, termasuk menghadapi dinamika pemilihan legislatif maupun eksekutif di masa mendatang.***









