SAIBETIK— Upaya meningkatkan literasi anak usia dini di Kabupaten Pringsewu terus digencarkan! Sebanyak 60 guru PAUD dan TK dari seluruh kecamatan mengikuti pelatihan Membaca Nyaring (Read Aloud) yang digelar oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pringsewu, Kamis (25/9/2025) di Hotel Regency, Gadingrejo.
Pelatihan ini dibuka oleh Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Pringsewu, Arif Nugroho, mewakili Bupati Pringsewu Riyanto Pamungkas. Dalam sambutan tertulisnya, Bupati menekankan pentingnya membaca sebagai fondasi pendidikan yang harus ditanamkan sejak dini.
“Membaca nyaring bukan sekadar membacakan cerita. Ini adalah teknik yang melibatkan intonasi, ekspresi, dan jeda yang tepat agar anak-anak bisa memahami makna dan merasakan emosi dari teks yang dibacakan,” ujar Arif.
Ia juga mengajak seluruh insan pendidikan dan masyarakat untuk menjadikan membaca sebagai budaya sejak usia dini. Menurutnya, perpustakaan sekolah dan umum harus dimanfaatkan maksimal agar terbentuk SDM yang berkarakter dan berkualitas.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Bunda Literasi sekaligus Bunda PAUD Kabupaten Pringsewu, Ny. Rahayu Sri Astutik Riyanto Pamungkas. Ia menyebut membaca nyaring sebagai jembatan penting dalam membangun literasi anak.
“Metode ini bisa menstimulasi anak berpikir kritis, mengenalkan nilai moral, membangun keakraban antara guru dan murid, serta meningkatkan kemampuan menyimak, kosakata, dan kepercayaan diri anak,” jelas Rahayu.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pringsewu, Parwanto, menyampaikan bahwa pelatihan ini diikuti oleh 60 guru PAUD/TK dari seluruh kecamatan. Tujuannya adalah meningkatkan kompetensi guru dalam menerapkan metode membaca nyaring untuk menumbuhkan minat baca anak sejak usia dini.
“Dengan pelatihan ini, kami berharap guru-guru PAUD bisa menjadi agen literasi yang aktif dan kreatif dalam membentuk generasi pembaca yang cerdas dan berani,” tutup Parwanto.
Pelatihan ini menjadi langkah nyata Pringsewu dalam membangun budaya literasi sejak dini. Membaca nyaring bukan hanya teknik, tapi gerakan untuk menciptakan masa depan anak-anak yang lebih cerah dan penuh percaya diri.***