ANALISA
SAIBETIK– Sebagai kabupaten termuda di Lampung, Kabupaten Pesisir Barat memamerkan kekayaan alamnya dengan pantai-pantai memukau, perkebunan kelapa yang melimpah, dan potensi pariwisata yang tak terbantahkan.
Tanjung Setia, salah satu pesonanya, dikenal sebagai surga para penggemar ombak dengan gelombang terbaik di dunia.
Namun, di balik panorama idilisnya, Kabupaten Pesisir Barat dihadapkan pada tantangan-tantangan serius yang menghalangi kemajuan kesejahteraan masyarakatnya.
Duduk strategisnya yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia membuatnya rentan terhadap bencana alam, seperti tsunami, banjir, dan tanah longsor. Meskipun upaya telah dilakukan untuk memperkuat infrastruktur, namun keterbatasan masih terasa dalam jaringan jalan, transportasi publik, air bersih, dan sanitasi.
Kesenjangan sosial semakin terasa dengan banyaknya desa dan daerah terpencil yang masih kekurangan akses terhadap infrastruktur, menghambat pertumbuhan ekonomi serta memperdalam kesenjangan sosial.
Tingkat kemiskinan dan pengangguran yang tinggi menjadi masalah serius di kabupaten ini. Sebagian besar penduduk di pedesaan hidup di bawah garis kemiskinan, menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok serta kesempatan kerja yang minim.
Tantangan juga muncul dalam sektor kesehatan dan pendidikan. Fasilitas kesehatan yang terbatas dan jarak yang jauh dari pusat kota membuat sulit bagi penduduk terpencil untuk mendapatkan layanan yang memadai. Sementara, akses pendidikan juga terhambat oleh kurangnya sekolah dan fasilitas pendidikan yang memadai.
Upaya menjaga lingkungan dan pariwisata yang berkelanjutan menjadi tugas krusial. Perlu dilakukan langkah-langkah konkret untuk melindungi alam sekitar sambil mengelola potensi pariwisata secara bertanggung jawab.
Dalam menghadapi tantangan-tantangan kompleks ini, Kabupaten Pesisir Barat membutuhkan pemimpin berkualitas yang mampu mengatasi tantangan dan membawa kemajuan bagi masyarakatnya.***