SAIBETIK– Rasa persaudaraan yang terjalin sejak di bangku sekolah kembali diuji. Ikatan Keluarga Alumni SMA Negeri Cimeng (IKASMACI) Angkatan 1996 menunjukkan kepedulian nyata dengan membantu salah satu rekan mereka, Hendra, yang kini tengah berjuang melawan penyakit langka dan menahun.
Bantuan berupa paket sembako serta dana tunai hasil donasi dikumpulkan dari para alumni yang tersebar di seluruh Indonesia, bahkan hingga mancanegara. Penyaluran bantuan dilakukan pada Sabtu malam (20/9/2025) di Perum Mata Air Residence, Desa Kurungan Nyawa, Kecamatan Gedong Tataan, Pesawaran, disaksikan keluarga besar Hendra setelah doa bersama.
Ketua IKASMACI Angkatan 1996, Jerry Fandri, menegaskan bahwa aksi ini adalah wujud solidaritas yang tidak hanya simbolis, melainkan nyata membantu meringankan beban hidup rekan mereka.
“Alhamdulillah, bantuan telah kami salurkan. Gerakan ini menjadi bukti bahwa kebersamaan yang terjalin sejak sekolah dulu masih kokoh hingga sekarang. Semoga bisa menjadi penyemangat bagi Hendra dan keluarganya,” ujar Jerry didampingi perwakilan alumni, di antaranya Wahyudin anggota PWI, Fathul Bari Kepala MAN 1 Pringsewu, hingga Heri Santoso dari TNI AL Lanal Lampung.
Menurut Jerry, gerakan sosial ini digerakkan oleh hati yang sama: satu hati melangkah pasti. Melalui wadah KORDA Angkatan 1996 IKASMACI, para alumni tidak hanya membantu secara materi, tetapi juga berkomitmen menjaga kekeluargaan, semangat kemanusiaan, serta memperkuat peran alumni di masyarakat.
Sakit langka yang diderita Hendra membuat kondisinya kian memprihatinkan. Rekan-rekan sejawat seperti Juli dan Wahyudin yang menjenguknya mengungkapkan bahwa Hendra kini kehilangan kemampuan berjalan dan makan, hanya bisa berkomunikasi secara terbatas. Penyakit genetik ini menyerangnya sejak 2022, dan meski berbagai pengobatan medis, non-medis, hingga tradisional sudah ditempuh, hingga kini belum ada jalan penyembuhan.
“Melihat kondisinya membuat hati kami terenyuh. Pikiran Hendra masih aktif, tapi tubuhnya tak lagi bisa bergerak. Keluarganya berjuang dengan penuh kesabaran, meski situasi sangat berat,” kata Juli.
Hendra sendiri bukanlah sosok asing di kalangan alumni. Ia dikenal aktif dalam organisasi IKASMACI, berkarier sebagai kepala cabang di perusahaan leasing ternama hingga akhirnya bekerja di salah satu e-commerce besar. Namun, penyakit langka yang dideritanya membuat kehidupannya berubah drastis dalam waktu singkat.
Kini, dukungan alumni menjadi salah satu kekuatan utama bagi Hendra. Solidaritas ini diharapkan mampu membuka pintu bantuan lebih luas, baik dari pihak swasta, pemerintah, maupun masyarakat.
“Mohon doa dan dukungan semua pihak. Semoga Hendra diberikan kesembuhan, kekuatan, dan keluarga tetap tabah. Kami percaya, dengan kebersamaan, beban seberat apa pun bisa menjadi lebih ringan,” pungkas Jerry dengan penuh harap.***