SAIBETIK.COM, Lampung Utara – Puluhan tahun rusak, Jalan di Dusun 8 Tanjung Baru Desa Mulang Maya, Kotabumi Selatan, Lampung Utara (Lampura) tak kunjung diperbaiki.
Kondisi jalan rusak parah di Desa Mulang Mayang sepanjang sekitar 3 kilometer itu, selama lebih dari 10 tahun tahun tak pernah tersentuh pembangunan.
Pantauan di lokasi, jalan penghubung utama antara Dusun 8 dan Dusun 16 serta beberapa dusun lainnya saat ini kondisinya rusak parah dan berlubang. Saat hujan, lubang dipenuhi air semalam 1 meter.
Saat diwawancarai, Usman warga sekitar lokasi mengatakan bahwa jalan rusak tersebut kerap membahayakan warga yang melintasi lokasi.
“Saat musim kemarau, banyak debu yang ditimbulkan dari jalanan itu masuk ke rumah warga. Ketika hujan kondisi jalan licin, lubang yang menganga yang kedalamannya mencapai 1 meter pun dipenuhi oleh air hujan,” kata Usman, Senin 27 Februari 2022.

Usman menyebut, kondisi tanjakan irigasi Way Rarem juga selain licin juga berbatu. Dengan kondisi jalan yang rusak parah itu sudah banyak korban yang ditimbulkan.
“Kondisinya sudah ada 10 tahunan jalanan itu rusak, tapi kondisi parahnya jalanan itu sudah 6 tahunan ini lah. Korban yang jatuh banyak sudah tak terhitung. Karena jalanan licin abis hujan, ketika warga melintas pakai motor mereka terpeleset. Ada yang luka ringan, ada yang sampai pingsan hingga ada yang patah tulang kaki nya,” ungkapnya.
Sementara, warga lainnya, Asiah mengaku, jalan tersebut merupakan akses yang dipakai warga sebagai sarana mobilitas ekonomi.
“Kalau kita warga yang ingin ke kebun, dan sebaliknya membawa hasil pertanian ke kota jadinya waktunya lama. Sayurannya jadi tidak segar, karena lama dijalan,” ungkap Asiah.
Ditambah, kata Asiah, anak-anak sekolah yang juga lewat jalan itu memilih untuk mecopot sepatu, atau turun dari kendaraannya agar terhindar dari bahaya berkendara di jalan rusak.
“Anak-anak pergi sekolah, mereka harus mencopot sepatunya dan memakai sendal. Androknya juga diangkat agar nggak terkena air. Kalau guru yang dari Kotabumi mau ngajar di SD N 02 Mulang Maya, kalau lewat turunan irigasi turun dari kendaraannya dan didorong. Karena memang sering banyak yang tergelincir saat memabawa motor,” pungkasnya.
Editor : Biro Lampura