SAIBETIK – Harga gas elpiji di Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara, mengalami lonjakan drastis hingga mencapai Rp 40.000 per tabung, jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Kondisi ini sangat memberatkan masyarakat menengah ke bawah dan pedagang kecil yang sangat bergantung pada gas bersubsidi tersebut.
Sejak Sabtu (15/06/2024), harga gas ukuran 3 kg terus meroket, membuat warga semakin kesulitan untuk mendapatkannya.
“Di Lampung Utara, harga gas elpiji bersubsidi tabung 3 kilogram dijual Rp 40.000. Selain mahal, kami juga sulit mendapatkannya. Saya harus berkeliling mencari sampai dapat,” kata Okta (35), seorang ibu rumah tangga, pada Minggu (16/06/2024).
Okta mengungkapkan, situasi seperti ini terjadi setiap tahun, menyulitkan pedagang kecil seperti dirinya untuk berkembang. Kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok, mulai dari gas elpiji hingga cabai, semakin memberatkan.
Dia berharap pemerintah segera memperhatikan masalah ini, agar masyarakat dan pedagang kecil tidak terus mengalami kesulitan dan dapat mengembangkan usahanya.
Junairah, seorang pedagang kecil lainnya, juga merasakan dampak yang sama. Ia terpaksa beralih ke kayu bakar untuk memasak akibat sulitnya mendapatkan gas elpiji.
“Untuk keperluan berdagang, saya terpaksa menggunakan kayu bakar agar usaha kami tetap berjalan,” tuturnya. (Egis)