SAIBETIK – Pj. Sekretaris Daerah Lampung Tengah, Drs. Kusma Riyadi, mewakili Bupati Musa Ahmad, menyambut tim penilai Lomba Kampung Tingkat Provinsi Lampung di Kampung Bangun Rejo, Kecamatan Bangun Rejo.
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua TP PKK Mardiana Musa Ahmad, Ketua DWP Persatuan Armalia Kusuma Riyadi, perwakilan OPD, Camat Bangunrejo, Ketua TP PKK Bangun Rejo, Uspika Kecamatan Bangun Rejo, serta Kepala Kampung Bangun Rejo dan Ketua TP PKK Kecamatan Bangun Rejo.
Pada sambutannya, Pj. Sekretaris Daerah Drs. Kusma Riyadi menyambut baik kedatangan ketua tim penilai lomba desa dan kelurahan tingkat provinsi Lampung beserta rombongan di Kabupaten Lampung Tengah. Lampung Tengah, lanjutnya, terdiri dari 301 kampung yang memiliki indeks desa membangun pada tahun 2023, dengan 30 kampung mandiri, 169 kampung maju, dan 102 kampung berkembang. Saat ini, tidak ada lagi kampung yang terklasifikasi sebagai kampung tertinggal.
Kampung Bangun Rejo, Kecamatan Bangun Rejo, diwakili oleh Kabupaten Lampung Tengah dalam lomba kampung tingkat provinsi Lampung tahun 2024, ungkapnya.
Sebagai kepala daerah, Bupati Lampung Tengah memiliki visi untuk memudahkan pelayanan masyarakat hingga ke tingkat kampung. Salah satu program unggulan adalah “Bupati Ngantor di Kampung,” yang telah dilaksanakan di 28 kecamatan dan mencatatkan rekor MURI sebagai program layanan jemput bola terbanyak di Indonesia.
Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah juga telah menerbitkan Peraturan Bupati tentang SIKAM BERJAYA (Sistem Informasi Kampung Berjaya) dalam mendukung program Smart Village yang digagas oleh Gubernur Lampung. Saat ini, 92,35% kampung di Kabupaten Lampung Tengah telah mengimplementasikan Smart Village, yang merupakan gagasan Gubernur Lampung Bapak Dr.Ir. Hj. Arinal Djunaidi.
Pemberdayaan masyarakat di Kampung Bangun Rejo juga menjadi perhatian, dengan adanya program BUMK (Badan Usaha Milik Kampung) yang berfokus pada peningkatan pendapatan asli kampung dan perekonomian masyarakat. Kampung Bangun Rejo juga dikenal sebagai kampung inovasi dalam pengelolaan sampah plastik, serta melakukan pemberdayaan kaum perempuan melalui program GEMA TOGA BERJAYA (Gerakan Menanam Tanaman Obat Keluarga).
Sementara itu, Gubernur Lampung, dalam sambutannya yang disampaikan oleh Ketua Tim Penilai, Drs. Intizam, MM, menekankan pentingnya evaluasi dalam meningkatkan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan desa. Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan bertujuan untuk mengetahui status perkembangan dan tahapan kemajuan desa dan kelurahan, serta menggunakan instrumen evaluasi yang terdiri dari 19 aspek dan 490 indikator penilaian.
Program pelatihan dan peningkatan kapasitas aparat desa dan pengurus kelembagaan desa juga telah dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri, dengan harapan dapat memberikan dampak langsung terhadap peningkatan kualitas belanja desa dan kesejahteraan masyarakat.
Lomba Desa dan Kelurahan Tahun 2024 mengusung tema Wujudkan Masyarakat Sejahtera Melalui Belanja Desa dan Kelurahan yang Berkualitas, sebagai langkah untuk menciptakan desa dan kelurahan yang memiliki daya saing baik nasional maupun internasional.***