SAIBETIK— Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan menunjukkan komitmen nyata dalam menanggapi aspirasi warga, tidak hanya terkait pembangunan infrastruktur tetapi juga kesejahteraan sosial masyarakat. Hal ini terlihat saat pejabat struktural Pemkab Lampung Selatan meninjau langsung kondisi warga Dusun Buring, Desa Sukabaru, Kecamatan Penengahan, yang terdampak proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Kunjungan dilakukan Jumat (22/8/2025) di lahan jagung milik Kholili (75) beserta istrinya, yang mengalami penggusuran sejak 2016 dan harus bertahan hidup dengan menjadi pemulung. Rombongan pejabat Pemda Lampung Selatan dipimpin oleh Kepala Dinas Sosial Puji Sukanto, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan M. Sefri Masdian, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Dwi Jatmiko, serta Camat Penengahan Syaifulloh. Mereka diterima Kepala Desa Sukabaru Abid Yusup dan Ketua Pokmas Desa Sukabaru Suradi.
Dalam kunjungan tersebut, pejabat Pemda memberikan bantuan langsung berupa bahan pangan, beberapa karung beras, perlengkapan tidur, dan peralatan mandi, sebagai bentuk kepedulian Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama yang baru enam bulan menjabat.
Kepala Dinas Damkar M. Sefri Masdian menegaskan, bantuan ini menunjukkan kepekaan Bupati terhadap warga yang kehidupannya terdampak proyek nasional. “Bupati prihatin karena salah satu warga harus menjadi pemulung setelah lahan jagungnya digusur proyek Jalan Tol Trans Sumatera. Semua OPD diharapkan peka terhadap warga yang hidupnya memprihatinkan. Ini sesuai slogan ‘Bismillah Bisa’, dan bantuan ini semoga bermanfaat bagi Pak Kholili dan keluarga,” ujarnya.
Ketua Pokmas Desa Sukabaru, Suradi, menjelaskan bahwa Kholili adalah salah satu dari 56 warga yang tanahnya digusur sejak 2016. Hingga saat ini, ganti rugi dari proyek JTTS belum dibayarkan. Suradi juga mengharapkan dukungan pemerintah desa, camat, dan pejabat Pemda agar aspirasi warga bisa disampaikan langsung kepada Bupati Lampung Selatan untuk audiensi.
Sefri Masdian menambahkan, Pemkab Lampung Selatan mendukung penuh upaya masyarakat melalui Pokmas dan akan mendorong penyelesaian masalah ini agar warga tidak terkatung-katung. “Kami berharap semua pihak, mulai dari camat hingga desa, memberikan pendampingan kepada masyarakat dan mendorong agar permasalahan ini segera terselesaikan,” tegasnya.***