SAIBETIK – Dalam upaya memperkuat sinergi, meningkatkan koordinasi, dan memastikan keselamatan pelayaran di wilayah strategis Pelabuhan Bakauheni, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Organda Lampung Selatan melakukan audiensi penting dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Bakauheni, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, pada Selasa (14/10/2025).
Audiensi yang berlangsung penuh kehangatan ini dihadiri langsung oleh Ketua DPC Organda Lampung Selatan, Kms. Ivan Rizal, bersama jajaran pengurus inti. Pertemuan tersebut menjadi langkah nyata kedua lembaga dalam memperkuat kolaborasi strategis menjelang masa padat angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025–2026, di mana Pelabuhan Bakauheni menjadi salah satu titik transportasi laut tersibuk di Indonesia.
Dalam sambutannya, Kms. Ivan Rizal menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada pihak KSOP Bakauheni yang telah memberikan sambutan luar biasa. “Kami mengucapkan terima kasih atas penerimaan yang baik dari KSOP Bakauheni. Kami siap mendukung setiap program pemerintah, khususnya dalam menghadapi lonjakan aktivitas pelayaran saat Nataru nanti. Organda siap menjadi user utama yang berkolaborasi aktif demi kelancaran dan keselamatan transportasi laut,” ujarnya.
Ivan menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan pelaku transportasi darat-laut untuk menghindari potensi hambatan di lapangan. “Kami berharap pertemuan ini menjadi momentum untuk memperkuat komunikasi antar-stakeholder. Organda Lampung Selatan tidak hanya siap bekerja sama, tapi juga siap menerima kritik, saran, dan arahan agar layanan kepada masyarakat semakin baik,” tambahnya.
Menurut Ivan, Organda memiliki peran vital sebagai penghubung antara pelaku usaha transportasi dengan otoritas pelabuhan. Oleh karena itu, diperlukan komunikasi terbuka dan koordinasi rutin agar seluruh kegiatan operasional, terutama yang bersinggungan dengan distribusi logistik dan mobilitas penumpang, dapat berjalan efisien.
Sementara itu, Kepala KSOP Kelas IV Bakauheni, Capt. Suratno, SE., menyambut baik semangat kerja sama yang ditunjukkan Organda Lampung Selatan. Ia menilai audiensi ini merupakan langkah positif untuk memperkuat peran strategis para pelaku transportasi dalam mendukung kebijakan keselamatan pelayaran dan kelancaran aktivitas pelabuhan.
“Kami sangat mengapresiasi kehadiran dan semangat kolaborasi dari DPC Organda Lampung Selatan. Sebagai regulator, kami memerlukan dukungan semua pihak, termasuk Organda, agar pelaksanaan kebijakan pemerintah dapat berjalan dengan baik. Komunikasi dua arah seperti ini sangat penting untuk menciptakan transportasi laut yang aman, tertib, dan efisien,” kata Capt. Suratno.
Ia juga menegaskan bahwa peran Organda sangat penting dalam menjaga keseimbangan antara kepentingan operasional pengusaha transportasi dan keselamatan pengguna jasa pelabuhan. “Kami berharap Organda dapat menjadi mitra strategis dalam pelaksanaan kebijakan keselamatan dan pengawasan operasional pelayaran, khususnya dalam momen Nataru yang membutuhkan kesiapan ekstra di semua lini,” tambahnya.
Selain membahas koordinasi teknis, pertemuan ini juga menyoroti isu-isu strategis seperti efisiensi waktu bongkar muat, peningkatan pelayanan terhadap pengguna jasa, dan pentingnya edukasi keselamatan bagi operator transportasi. KSOP Bakauheni dan Organda sepakat untuk terus menjalin komunikasi intensif serta membentuk forum koordinasi rutin yang melibatkan unsur kepolisian, ASDP, dan Dishub agar sinergi lintas sektor semakin solid.
Pertemuan yang berlangsung hampir dua jam itu ditutup dengan komitmen bersama untuk mewujudkan transportasi laut yang aman, lancar, dan berkualitas. Kedua pihak juga menegaskan kesiapan penuh dalam mendukung program nasional pengamanan arus mudik dan balik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025–2026.
Sinergi antara KSOP Bakauheni dan Organda Lampung Selatan ini menjadi simbol kolaborasi nyata antara pemerintah dan pelaku transportasi dalam menghadapi tantangan keselamatan dan pelayanan publik di sektor maritim. Dengan komunikasi yang kuat dan koordinasi yang solid, diharapkan Pelabuhan Bakauheni dapat menjadi contoh keberhasilan pengelolaan pelabuhan yang berorientasi pada keselamatan dan pelayanan prima bagi masyarakat.***