SAIBETIK — Kabupaten Lampung Selatan terus berbenah untuk mempercantik diri, memanfaatkan potensi alam yang indah dan kompleks. Kini, Bumi Khagom Mufakat siap menasbihkan diri sebagai salah satu destinasi wisata utama di Provinsi Lampung dan bahkan di Pulau Sumatera.
Hingga Mei 2024, sebanyak 941.667 wisatawan telah mengunjungi Lampung Selatan, menikmati berbagai objek wisata di berbagai kecamatan. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Selatan, Kurnia Oktaviani, S.Sos, M.M, menyebutkan bahwa mayoritas wisatawan berasal dari Sumatera Selatan, Medan, serta Pulau Jawa seperti Jakarta, Banten, dan Tangerang.
Kami menargetkan tahun 2024 ini menjadi tonggak sejarah dengan kunjungan wisatawan mencapai 1 juta orang, mengukuhkan Lampung Selatan sebagai destinasi wisata utama,ujar Kurnia Oktaviani.
Optimisme tersebut didasarkan pada tren peningkatan kunjungan wisatawan setiap tahun yang menunjukkan grafik positif. Kurnia Oktaviani mencatat, pada tahun 2020 kunjungan wisatawan mencapai 236.173 orang, kemudian meningkat lebih dari 100% pada 2021 menjadi 449.479 orang. Pada 2022, angka tersebut melonjak hingga 616.792 orang, dan terus naik pada 2023 mencapai 743.228 orang.
Beberapa faktor yang mendukung peningkatan ini antara lain tersedianya infrastruktur jalan tol, peningkatan kualitas objek wisata, beragamnya pilihan destinasi wisata, serta pemasaran yang aktif melalui promosi oleh stakeholder dan informasi dari wisatawan.
Dinas Pariwisata telah menginventarisasi 82 objek wisata di Lampung Selatan, yang terbagi dalam empat kategori: 42 wisata bahari, 23 wisata alam, 8 wisata budaya sejarah, dan 9 wisata terpadu. Capaian ini tidak lepas dari arahan Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto, yang menekankan bahwa masa depan Lampung Selatan ada di pariwisata.
Dinas Pariwisata diminta untuk memaksimalkan potensi tersebut melalui pembinaan dan pengembangan pariwisata, pemasaran, branding, promosi, pemantauan, evaluasi, serta kerja sama dengan pihak terkait, kata Kurnia Oktaviani.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), Erdiansyah SH MM, juga turut serta dalam pengembangan pariwisata dengan mengembangkan konsep desa wisata. Pemerintah desa diminta mendata potensi pariwisata di masing-masing desa untuk dikembangkan menjadi objek wisata yang menarik.
“Desa wisata adalah desa yang memaksimalkan potensi desanya dengan pesona wisata yang telah dikembangkan untuk menarik minat wisatawan,” jelas Erdiansyah.
Beberapa desa wisata di Lampung Selatan telah berhasil menarik perhatian nasional dan meraih penghargaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Contohnya, desa wisata Kelawi dan Totoharjo di Kecamatan Bakauheni, desa wisata Kunjir dan Sukaraja di Kecamatan Rajabasa, desa wisata Waykalam dan Tamanbaru di Kecamatan Penengahan, desa wisata Kecapi di Kecamatan Kalianda, dan desa wisata Srikaton di Kecamatan Tanjungbintang. Desa wisata Kelawi bahkan meraih Juara II Nasional untuk Kategori Desa Wisata Maju pada 2023.
Dengan berbagai upaya dan kerja sama, Lampung Selatan optimis mampu mencapai target 1 juta wisatawan pada tahun 2024, menjadikan daerah ini sebagai destinasi wisata unggulan yang menarik wisatawan domestik dan mancanegara.***