SAIBETIK– Suasana Aula Rajabasa, Rabu (15/10/2025), dipenuhi aura semangat dan harapan baru saat Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama melantik 18 pejabat administrator, termasuk delapan camat baru yang akan memimpin wilayah masing-masing. Pelantikan ini bukan sekadar rotasi jabatan rutin, tetapi momentum penting yang menegaskan filosofi Bupati Egi bahwa jabatan adalah amanah untuk melayani masyarakat, bukan hadiah atau simbol kekuasaan.
Dalam sambutannya, Bupati Egi menekankan bahwa pergantian posisi merupakan bagian dari strategi penyegaran organisasi. “Setiap masa ada orangnya, setiap orang ada masanya. Adaptasi terhadap perkembangan dan tantangan zaman adalah hal yang wajar. Penyegaran ini untuk memastikan birokrasi lebih dinamis, efektif, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” ujarnya di hadapan para pejabat yang dilantik.
Delapan camat baru yang resmi mengemban amanah tersebut adalah Sidik untuk Bakauheni, Sumiyati di Candipuro, Ruris Apdani di Kalianda, Sri Mahendra Kesuma Dewi di Ketapang, Wayan Susana di Sragi, R. Sy. Handoyo Soesilo di Tanjungsari, Raden Permata Marga di Way Panji, serta Fitri Hidayat di Way Sulan. Selain itu, dr. Djohardi diangkat menjadi Direktur RSUD Bob Bazar Kalianda, sementara Dwi Juliyanti Puspita Sari menjabat sebagai Sekretaris Kecamatan Way Panji. Delapan pejabat lainnya mengisi posisi Kepala Bidang di sejumlah perangkat daerah, sementara dua ASN diberi tugas tambahan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) yakni Maturidi sebagai Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Bagus Wijaya Kusuma sebagai Plt Kepala Bagian Organisasi Sekretariat Daerah.
Bupati Egi menekankan pentingnya mental melayani bagi seluruh pejabat baru. “Kita ini bukan pejabat semata, tapi orang yang diberi jabatan untuk melayani masyarakat. Jabatan adalah titipan, bukan milik pribadi. Mental melayani harus menjadi jiwa utama dalam setiap kebijakan dan tindakan birokrasi,” tegasnya. Ia menambahkan, perilaku dan sikap camat akan menjadi cerminan pemerintah di wilayah masing-masing. “Camat adalah perpanjangan tangan bupati. Jagalah ucapan, kebiasaan, dan perilaku, karena semua mata masyarakat akan tertuju pada Bapak-Ibu,” ujarnya.
Bupati Egi juga memberikan apresiasi tinggi kepada pejabat lama yang telah mengabdikan diri dengan dedikasi penuh. Ia menegaskan bahwa rotasi jabatan ini bukan keputusan politis, melainkan murni penyesuaian organisasi untuk meningkatkan efektivitas kinerja. “Kalau urusannya politis, sejak awal saya dilantik pasti sudah saya ganti semua. Ini murni penyesuaian agar birokrasi lebih responsif dan mampu melayani masyarakat dengan optimal,” jelasnya.
Dalam arahan penutupnya, Bupati Egi mengajak semua pejabat untuk bekerja lebih keras dalam mewujudkan visi Lampung Selatan sebagai kabupaten yang maju dan berorientasi pada pelayanan publik. Ia menekankan sinergi antarpejabat, kolaborasi lintas sektor, dan kepedulian terhadap aspirasi masyarakat sebagai kunci keberhasilan pemerintahan di tingkat kecamatan.
Pelantikan ini menjadi simbol komitmen Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan untuk terus memperkuat tata kelola pemerintahan yang transparan, profesional, dan akuntabel, sekaligus memastikan seluruh warga merasakan kehadiran pemerintah di setiap lini. Dengan wajah baru di pucuk pimpinan kecamatan, harapan besar tertuju pada peningkatan kualitas pelayanan, efektivitas birokrasi, dan percepatan pembangunan di seluruh wilayah Lampung Selatan.***