SAIBETIK- Menjelang periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Bakauheni menggelar konferensi pers bersama media pada Jumat, 12 Desember 2025. Agenda utama membahas kesiapan perusahaan menghadapi lonjakan pengguna jasa penyeberangan di Selat Sunda, terutama arus dari Lampung menuju Pulau Jawa, serta berbagai strategi untuk memastikan arus lalu lintas tetap lancar dan aman.
Prediksi Lonjakan Penumpang dan Kendaraan
Puncak arus mudik dan balik diperkirakan berlangsung mulai 19 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026. ASDP memprediksi akan terjadi dua gelombang arus tinggi: gelombang pertama H-5 hingga H-1 Natal, dan gelombang kedua pada H+5, H+8, dan H+9 Tahun Baru. Berdasarkan prediksi terbaru, jumlah kendaraan yang akan menyeberang diperkirakan mencapai 12.893 unit pada 19 Desember, meningkat dibanding tahun sebelumnya yang berkisar 11.000 unit. Dengan kapasitas total armada mencapai 42.800 unit, ASDP optimistis arus kendaraan dapat dikendalikan tanpa menimbulkan penumpukan.
Optimalisasi Armada dan Layanan
Untuk menghadapi lonjakan, ASDP menyiapkan 67 unit kapal, di mana 51 kapal akan dioperasikan resmi setelah mendapat penetapan dari Kementerian Perhubungan. Kapal berukuran kecil ditiadakan agar efisiensi daya angkut maksimal dan proses bongkar muat lebih cepat. General Manager ASDP Cabang Bakauheni, Partogi Tamba, menegaskan kesiapan operasional telah final.
“Seluruh armada yang beroperasi tahun ini kami pilih dengan kapasitas besar agar proses bongkar muat lebih cepat. Prediksi puncak arus kendaraan mencapai lebih dari 12 ribu pada 19 Desember, dan kami optimistis bisa menanganinya dengan baik,” jelas Partogi.
Manajemen Lalu Lintas dan Pemeriksaan Tiket
Pemeriksaan tiket diperketat melalui sejumlah titik awal, antara lain KM 20, KM 49B, Terminal Agribisnis, serta jalur khusus menuju pelabuhan. Setiap kendaraan wajib memiliki tiket sebelum memasuki area pelabuhan, strategi ini efektif mencegah antrean panjang dan praktik percaloan tiket.
Pelabuhan Alternatif dan Skema Pemantauan
ASDP juga menyiapkan pelabuhan alternatif, yaitu Pelabuhan Wika dan BBJ, sebagai lokasi bongkar kendaraan jika volume kendaraan di Bakauheni melebihi prediksi. Keberangkatan tetap difokuskan di Bakauheni. Skema ini diharapkan menekan kepadatan di titik utama dan mempercepat proses bongkar muat, terutama saat puncak arus kendaraan.
Pengamanan dan Antisipasi Cuaca
Untuk pengamanan, ASDP menyiagakan personel gabungan dari internal, TNI–Polri, Dishub, Basarnas, dan unsur pendukung lainnya. Penambahan personel siap dilakukan sesuai kebutuhan di lapangan. Cuaca ekstrem juga menjadi perhatian utama. “Cuaca menjadi tantangan terbesar. Kami terus memonitor prediksi BMKG. Jika terjadi perubahan signifikan, tentu akan berdampak pada jadwal keberangkatan,” ujar Partogi.
Diskon Tarif dan Pelayanan Prima
Sebagai bentuk peningkatan pelayanan, ASDP memberikan diskon tarif 15% untuk layanan executive maupun reguler rute Bakauheni–Merak–Bakauheni. Program berlangsung 20 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026, sesuai arahan pemerintah pusat. “Diskon ini adalah komitmen ASDP untuk memberikan pelayanan terbaik. Kami ingin perjalanan Nataru berlangsung lebih aman, nyaman, dan terjangkau,” tegas Partogi.
Dengan seluruh persiapan ini, ASDP Cabang Bakauheni optimistis dapat memberikan layanan prima, menjaga kelancaran arus penyeberangan, dan memastikan pengalaman mudik dan balik Nataru 2025/2026 tetap aman dan nyaman bagi masyarakat.***






