SAIBETIK — Suasana penuh kekhusyukan menyelimuti Masjid At-Taubah di dalam Lapas Kelas IIA Kalianda, Jumat pagi. Ratusan warga binaan bersama petugas dan jajaran pejabat Lapas melaksanakan Salat Idul Adha 1446 H dalam rangka menyambut Hari Raya Kurban yang sarat makna.
Kepala Lapas Kalianda, Beni Nurrahman, memberikan pesan mendalam seusai pelaksanaan Salat Ied. Ia menekankan bahwa perayaan Idul Adha bukan hanya soal pengorbanan hewan kurban, tetapi lebih jauh sebagai momentum untuk refleksi diri dan membuka lembaran hidup yang baru.
“Belum terlambat untuk berubah menjadi lebih baik. Setiap orang memiliki kesempatan kedua. Mari kita jadikan Idul Adha ini sebagai titik balik menuju hidup yang lebih bermakna,” ungkap Kalapas Beni Nurrahman di hadapan para jamaah.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan spiritual yang terus dijalankan di Lapas Kalianda. Selain untuk meningkatkan keimanan, kegiatan keagamaan ini juga menjadi sarana membentuk kesadaran moral dan karakter warga binaan agar siap kembali ke masyarakat dengan bekal yang positif.
Setelah Salat Ied, kegiatan dilanjutkan dengan penyembelihan 1 ekor sapi dan 10 ekor kambing kurban. Hewan kurban ini merupakan hasil sumbangan dan bentuk kolaborasi sosial yang dikelola Lapas bersama mitra masyarakat. Daging kurban dibagikan kepada warga binaan dan masyarakat sekitar Lapas sebagai wujud kepedulian dan solidaritas di Hari Raya.
Kegiatan ini disambut antusias dan penuh rasa syukur oleh warga binaan. Bagi mereka, momen Idul Adha seperti ini memberi ruang untuk menumbuhkan harapan baru, memperbaiki diri, serta mempererat ikatan kemanusiaan di balik jeruji besi.
Melalui kegiatan keagamaan dan sosial ini, Lapas Kalianda menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya menjalankan fungsi pemasyarakatan, tetapi juga menjadi tempat pembinaan yang memberikan harapan dan kesempatan kedua bagi setiap individu.***