SAIBETIK – DianArza Arts Laboratory (DAAL) bekerja sama dengan Badan Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VII akan menggelar Festival Multi Etnis (FME) 2024, yang akan berlangsung dari 11 hingga 14 Juli 2024 di Museum Lampung.
Dian Anggraini, produser FME, mengungkapkan bahwa acara ini merupakan bagian dari dukungan terhadap program Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024. “Festival ini akan menampilkan puluhan seniman tradisi, sanggar seni, dan maestro seni-budaya dari Lampung, serta karya seni dari etnis Bali, Padang, dan Banten. Selain itu, akan ada sendratari kolosal yang menarik untuk disaksikan,” jelasnya.
Lebih dari 30 seniman dari berbagai komunitas seni akan turut serta dalam acara ini. Dian, yang juga tutor di Universitas Terbuka, menambahkan, “Pertunjukan ini tidak hanya ditujukan untuk masyarakat Lampung, tetapi juga akan dinikmati oleh 60 peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah yang menumpangi kapal TNI AL Dewa Ruci.”
Kapal Dewa Ruci akan bersandar di Lampung selama empat hari, memberikan kesempatan kepada para peserta untuk menjelajahi keragaman budaya tradisional Lampung dan mempelajari sejarah rempah-rempah Bumi Ruwai Jurai. “Ini adalah kesempatan unik bagi mereka untuk mengalami dan memahami kekayaan budaya kita secara langsung,” papar Dian pada Jumat sore, 21 Juni 2024.
Dian juga menekankan bahwa Festival Multi Etnis ini merupakan upaya konkret untuk melestarikan keragaman seni budaya dari berbagai etnis sebagai bagian dari identitas kearifan bangsa. “Kerja kreatif para seniman dalam festival ini adalah bukti nyata komitmen kita dalam menjaga dan menghormati warisan budaya yang beragam,” tutupnya.
Festival Multi Etnis 2024 di Lampung menjanjikan berbagai penampilan seni yang memukau dan menjadi wadah untuk memperkuat rasa persatuan melalui keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia.