BANDAR LAMPUNG, Saibetik.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung akan menggelontorkan anggaran khusus senilai Rp 2 miliar, untuk menunjang Kegiatan Perlindungan Perempuan dan Anak.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana saat membuka pelatihan fasilitator Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (KRPPA), pada ASN di 20 Kecamatan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA RI), di balai penjamin mutu pendidikan (BPMP) Provinsi Lampung, Senin (4/7/2022).
“Kalau ada terjadi hal yang tidak diinginkan, kita berikan bantuan hukum secara gratis bagi yang tidak mampu. Mudah-mudahan melalui fasilitator ini semua masalah perempuan dan anak bisa selesai,” kata Eva Dwiana.
Eva Dwiana berharap fasilitator daerah KRPPA di 20 kecamatan dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang dihadapi perempuan dan anak kota Bandar Lampung, dan adanya satgas yang akan turun langsung ke masyarakat.
“Karena mohon maaf, kebanyakan kalau perempuan ada masalah atau sedang sedih dan segala macam yang susah cerita. Mudah-mudahan dengan ada pendampingan fasilitator ini dari hati ke hati bisa memberikan solusi yang terbaik dan pendampingan,” ungkapnya.
Lantaran, sambungnya, Fasilitator daerah juga untuk mewujudkan KRPPA. Agar tidak terjadi lagi kekerasan pada perempuan dan anak.
“Dinas PPPA yang akan sosialisasi dan juga untuk memantau keadaan perempuan dan anak yang ada di Bandar Lampung. Dengan adanya fasilitator ini mudah-mudahan tidak ada lagi yang namanya KDRT, ataupun pekerja anak-anak,” ungkapnya.
Selain itu, tambah Eva, juga dapat berbagai hal terkair gizi anak. Sehingga Satgas Kelurahan juga harus pro aktif bersama lurah dan camat, sehingga kegiatan terus berjalan.
“Bunda yakin dengan dibentuknya satgas ini di kelurahan bisa membantu masyarakat kota Bandar Lampung,” ucap dia.
Kepala Dinas PPPA Kota Bandar Lampung, Sri Asiyah menyampaikan, pelatihan fasilitator daerah KRPPA dihadiri perwakilan dari 20 kecamatan. Dan setiap wilayah akan dibentuk 10 orang relawan sebagai Satgas.
“Jadi diharapkan dengan KRPPA ini tidak ada lagi kekerasan terhadap perempuan dan anak, lalu bagaimana memberdayakan perempuan ini berwirausaha,” pungkasnya.
Laporan Siska Purnama