SAIBETIK— Prestasi gemilang datang dari dunia madrasah! Mohammad Restu Jaya Kusuma, bocah 9 tahun asal MI Nurul Amal Sukadanaham, berhasil menembus babak final nasional ATP Soccer Championship U-9. Kompetisi bergengsi ini bakal digelar di Lapangan Pusdikpom, Cimahi, Jawa Barat, dan Restu bakal jadi andalan tim SSB Bina Bangsa yang mewakili Lampung.
Restu nggak sembarangan lolos, lho! Dia melalui seleksi ketat mulai dari tingkat kota hingga provinsi. Kompetisi ini diikuti 12 provinsi dari Jawa dan Sumatera, jadi persaingannya super sengit. Restu berhasil membuktikan kalau skill, kerja keras, dan disiplin bisa bikin anak madrasah jadi bintang di level nasional.
Kepala MI Nurul Amal, Mohammad Amin, nggak bisa menahan rasa bangganya. “Saya terharu banget. Restu bukan cuma bawa nama madrasah, tapi juga nunjukin kalau madrasah bisa cetak generasi berprestasi, nggak cuma di bidang keagamaan tapi juga olahraga,” kata Amin saat ditemui, Senin, 10 November 2025.
Amin juga bilang, prestasi Restu bisa jadi motivasi buat semua siswa di MI Nurul Amal. “Kami dukung penuh bakat setiap siswa. Semoga Restu nggak cuma membawa prestasi, tapi juga bisa menginspirasi teman-temannya untuk terus berkarya,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala SSB Bina Bangsa, Sidik Kurdi, bilang kalau Restu punya bakat alami. “Insting sepak bolanya sudah kelihatan sejak awal. Kecepatan, kemampuan membaca arah permainan, semua ada. Ia latihan dengan semangat tinggi dan disiplin banget,” jelas Sidik.
Rencana ke depan, Restu bakal gabung dengan tim Bina Bangsa Lampung untuk final nasional pada November ini. Sebelum itu, dia akan ikut Training Center (TC) mulai 16 November 2025. Setelah itu, ada acara pelepasan resmi yang bakal dipimpin Wakil Ketua PSSI Lampung di Stadion Pahoman, Bandarlampung, pada 20 November 2025.
Semua biaya perjalanan dan perlengkapan Restu selama turnamen ditanggung penuh oleh pihak penyelenggara dan pembina SSB Bina Bangsa. Jadi, fokusnya tinggal tampil maksimal dan bawa prestasi untuk Lampung.
“Semoga Restu bisa kasih penampilan terbaiknya dan membawa pulang kebanggaan bagi madrasah serta provinsi Lampung,” tutup Mohammad Amin.
Dengan perjalanan panjang dari seleksi kota hingga provinsi, Restu jadi bukti kalau anak-anak madrasah juga bisa bersaing di level nasional, dan prestasi ini pastinya bakal jadi inspirasi banyak siswa lain untuk berani bermimpi besar, meski usianya masih belia.***







