• Redaksi
  • Tentang Kami
Saibetik.com
  • BERANDA
  • POLITIK
  • LAMPUNG
    • Bandar lampung
    • Lampung Barat
    • lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
    • Way Kanan
  • NASIONAL
  • HUKUM & KRIMINAL
  • BISNIS DAN KEUANGAN
No Result
View All Result
Saibetik.com
  • BERANDA
  • POLITIK
  • LAMPUNG
    • Bandar lampung
    • Lampung Barat
    • lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
    • Way Kanan
  • NASIONAL
  • HUKUM & KRIMINAL
  • BISNIS DAN KEUANGAN
Minggu, September 28, 2025
No Result
View All Result
Saibetik.com
No Result
View All Result
Home Lampung Bandar lampung

Penyair Muhammad Alfariezie Tabrak Pakem Kesopanan Sastra Konvensional Lewat Puisi Guru Jongkok di atas Regulasi

Melda by Melda
25/09/2025
in Bandar lampung, REDAKSI
Penyair Muhammad Alfariezie Tabrak Pakem Kesopanan Sastra Konvensional Lewat Puisi Guru Jongkok di atas Regulasi

SAIBETIK- Puisi berjudul Guru Jongkok di atas Regulasi karya penyair muda asal Bandar Lampung: Muhammad Alfariezie, hadir dengan bahasa yang lugas, satir, sekaligus brutal.Ia menabrak pakem kesopanan sastra konvensional dan memilih jalur yang lebih liar: mengobrak-abrik simbol guru, regulasi, dan kehormatan moral dengan metafora tubuh yang keras.

Guru Jongkok di atas Regulasi

Lebih baik Anda berhenti menjadi
guru daripada mengajar sambil
jongkok di atas regulasi

BeritaTerkait

Analisis dan Pesan Puisi “Kembang Senja Berembun” Karya Penyair Muda Muhammad Alfariezie

Kritik Sastra Bandar Lampung: “Jurnalisme Sebungkus Mie Instan” Menyorot Media Lokal

Apa toh enggak lelah-kebas
kesemutan berbulan-bulan sudah
kencing di lembar-lembar
miliaran rupiah

Anda seperti tersantet! Tidak lagi
mulia mendidik dan sekarang
malah lepas berani! Mungkin
lebih dari berzinah

Di depan murid dan enggak peduli
ragam media menulis judul skandal

Anda pamer kemaluan di lingkungan
remaja

Bandar Lampung, 2025

Tema dan Gagasan Utama

Tema utama puisi ini adalah kritik terhadap kemerosotan moral seorang guru yang dianggap “jongkok di atas regulasi”.

Ungkapan itu menegaskan gambaran seorang pendidik yang tidak lagi berdiri tegak di atas aturan, melainkan mempermainkan aturan demi kepentingan pribadi. Kritiknya tidak berhenti pada aspek administratif, tetapi merembes pada kehormatan profesi guru yang seharusnya menjadi teladan moral.

Diksi dan Gaya Bahasa

Puisi ini menonjolkan diksi vulgar dan metafora tubuh: jongkok, kencing, pamer kemaluan.

Pemilihan kata yang ekstrem tidak dimaksudkan sekadar menjijikkan, melainkan untuk mengguncang kesadaran pembaca.

Sang penyair menolak diksi halus—seperti lazimnya puisi pendidikan—dan memilih “kata-kata keras” sebagai senjata kritik.

Selain vulgaritas, penyair juga menggunakan perbandingan mistis dan religius: tersantet, lebih dari berzinah.

Di sini, tubuh dan dosa dilebur menjadi satu untuk mempertegas betapa rendahnya posisi moral si tokoh guru dalam imajinasi satir penyair.

Struktur dan Formula

Struktur puisi ini mengikuti formula satir:
Judul provokatif → menyingkap konflik.
Ultimatum keras → seruan berhenti menjadi guru.
Metafora tubuh → degradasi moral.
Eskalasi dosa → kriminalitas sosial.
Klimaks vulgar → skandal telanjang.

Formula ini membuat puisi terasa seperti orasi sastrawi yang semakin menekan hingga mencapai ledakan satir di akhir.

Nilai Kritik Sosial

Puisi ini jelas bukan sekadar luapan emosi personal. Ia menyentil realitas sosial pendidikan di mana regulasi sering dijadikan alat manipulasi.

Guru yang semestinya berdiri sebagai penjaga moral justru dipotret melakukan pelanggaran yang lebih rendah dari sekadar kesalahan administratif: ia dituding merusak generasi di depan murid-muridnya sendiri.

Di sini terlihat fungsi puisi sebagai alat kritik sosial yang tidak segan-segan menguliti simbol yang biasanya sakral, yakni guru.

Estetika Satir

Apakah puisi ini indah? Dalam pengertian konvensional—tidak. Tetapi keindahannya justru terletak pada keberanian estetik: melanggar tabu, menyajikan ironi dengan vulgaritas, dan memaksa pembaca menelan rasa muak demi merenungkan kritiknya.

Estetika semacam ini sejalan dengan tradisi satir-sarkastik dalam sastra, yang memang bertujuan mengguncang, bukan menenangkan.

Guru Jongkok di atas Regulasi adalah puisi satir yang memanfaatkan metafora tubuh dan vulgaritas sebagai senjata kritik. Ia menelanjangi figur guru yang menyalahgunakan regulasi, hingga kehilangan martabat sebagai pendidik. Kritiknya tajam, meski mungkin menimbulkan rasa tidak nyaman.

Justru di situlah letak daya dobrak puisinya: ia menghadirkan sastra bukan untuk memanjakan, melainkan untuk menohok kesadaran moral publik.***

Source: ALFARIEZIE
Tags: Guru Jongkok di atas RegulasiKritik MoralMuhammad AlfarieziePendidikan Bandar LampungPuisi KontroversialRegulasi PendidikanSastra Satir
ShareTweetSendShare
Previous Post

Skandal Kembaran Wali Kota: Pengacara Vina Cirebon Ledakkan Kritik ke Polda Lampung Soal Pemalsuan Identitas

Next Post

Peringati Hari Agraria Dan Tata Ruang, Kantah Pringsewu Tegaskan Komitmen Layani Masyarakat

Next Post
Peringati Hari Agraria Dan Tata Ruang, Kantah Pringsewu Tegaskan Komitmen Layani Masyarakat

Peringati Hari Agraria Dan Tata Ruang, Kantah Pringsewu Tegaskan Komitmen Layani Masyarakat

MUF Auto Fest 2025 Lampung Hadir, Hadirkan Pembiayaan Otomotif Terjangkau dan Inklusif

MUF Auto Fest 2025 Lampung Hadir, Hadirkan Pembiayaan Otomotif Terjangkau dan Inklusif

PA GMNI dan Gemabudhi Bersatu, Pemuda Lampung Hidupkan Semangat Nasionalisme Bung Karno

PA GMNI dan Gemabudhi Bersatu, Pemuda Lampung Hidupkan Semangat Nasionalisme Bung Karno

Sengketa HGU PT SGC Masih Berlarut, FML Siapkan Diskusi Publik Strategis di Jakarta

Sengketa HGU PT SGC Masih Berlarut, FML Siapkan Diskusi Publik Strategis di Jakarta

Ferdi Gunsan Bongkar Kejanggalan Penanganan Kasus Korupsi PT LEB: “Role Model atau Sekadar Cari-Cari Kesalahan?”

Ferdi Gunsan Bongkar Kejanggalan Penanganan Kasus Korupsi PT LEB: “Role Model atau Sekadar Cari-Cari Kesalahan?”

No Result
View All Result

Berita Terbaru

Polisi Bekuk Pelaku Pemerasan Jalinsum Natar, Hasil Pengintaian Panjang yang Bikin Resah Warga

Polisi Bekuk Pelaku Pemerasan Jalinsum Natar, Hasil Pengintaian Panjang yang Bikin Resah Warga

27/09/2025
Kolaborasi Lintas Sektor: Kapolda dan Pangdam Pimpin Panen Raya Jagung di Pringsewu, Lampung

Kolaborasi Lintas Sektor: Kapolda dan Pangdam Pimpin Panen Raya Jagung di Pringsewu, Lampung

27/09/2025
Polres Lampung Selatan Pimpin Panen Raya Jagung, Dorong Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani

Polres Lampung Selatan Pimpin Panen Raya Jagung, Dorong Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani

27/09/2025

Panen Raya Jagung di Lampung Selatan, Kapolres Toni Kasmiri Turun Langsung

27/09/2025
Lampung Fest 2025 Hadir dengan Wajah Baru: Gratis Masuk, Tema Coffee and Tourism Jadi Daya Tarik Utama

Lampung Fest 2025 Hadir dengan Wajah Baru: Gratis Masuk, Tema Coffee and Tourism Jadi Daya Tarik Utama

27/09/2025
Saibetik.com

Saibetik.com bisa berkontribusi untuk pembangunan daerah, peningkatan ekonomi kerakyatan, mengajak masyarakat hidup sehat. Dengan membaca saibetik bisa lebih smart, trendy dan gaul.

  • Redaksi
  • Tentang Kami

© 2024 Saibetik.com - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • POLITIK
  • LAMPUNG
    • Bandar lampung
    • Lampung Barat
    • lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pesisir Barat
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
    • Way Kanan
  • NASIONAL
  • HUKUM & KRIMINAL
  • BISNIS DAN KEUANGAN

© 2024 Saibetik.com - All Right Reserved