SAIBETIK.COM, BANDAR LAMPUNG – Angaran penanganan stunting tahun 2024 di Kota Bandar Lampung disediakan senilai Rp2 milyar.
Dana tersebut digelontorkan Pemerintah Kota Bandar Lampung guna menuntaskan kasus gizi buruk hingga 0 persen.
“Dengan anggaran Rp2 miliar kita targetkan zero kasus stunting di Bandar Lampung pada tahun 2024,” ujar Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana, Jumat (1/12/2023).
Eva menyebut, Bandar Lampung dinyatakan terdapat 14 persen kasus stunting. Sehingga, ia mengerahkan seluruh pihak terkait untuk berkolaborasi menurunkan kasus tersebut.
Dengan beragam upayanya, diantaranya, dengan deteksi dini atau skrining layak hamil, edukasi gizi dan kesehatan reproduksi bagi remaja putri, calon pengantin dan pasangan usia subur.
“Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil dapat mendukung penurunan angka kematian ibu dan bayi serta stunting, karena masih banyak calon pengantin dengan masalah kesehatan yang beresiko jika hamil, sehingga penting dilakukan perencanaan kehamilan,” kata Eva Dwiana.
Masa kehamilan dan pesalinan, sambung Eva, harus direncanakan bagi pasangan suami istri. Agar mendapatkan penanganan yang ideal dan melahirkan bayi sehat selamat, serta dijaga perkembangannya secara baik.
“Sehingga upaya pelaksanaan program kesehatan dalam upaya penurunan angka kematian ibu, bayi dan kasus stunting ini juga tercapai,” imbuhnya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan kota Bandar Lampung, Desti Mega Putri menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk membentuk skrining jejaring layak hamil dan stunting di Bandar Lampung.
“Tak hanya itu, namun juga dapat terbentuk alur pelayanan dan rujukan dalam penanganan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, bayi baru lahir dan gizi buruk atau stunting,” kata Desti.
Selain itu, Dinkes juga telah mengusulkan penambahan anggaran pada APBD perubahan 2023 untuk program pemberian makanan tambahan (PMT) di posyandu.
Yang mana ini juga merupakan salah satu program penurunan angka stunting di Bandar Lampung.
Desti menyampaikan, program PMT diberikan dalam bentuk uang Rp750.000 itu diperuntukkan dalam tiga bulan yakni Oktober, November dan Desember 2023.
Dimana Rp250 ribu per bulannya dialokasi untuk memasak makanan tambahan sehat untuk balita.
“Untuk di Bandar Lampung ada 705 posyandu. Dan dalam 1 posyandu memberikan layanan pada 50 anak,” jelasnya.
Desti menyampaikan, PMT yang berupa uang tunai kepada posyandu nantinya para kader akan memasak sendiri menu makanan tambahannya .
“Silahkan kader posyandu memasak makanan tambahan sehat berupa bubur kacang hijau atau makanan tambahan lainnya yang disukai balita,” pungkasnya.***