SAIBETIK— Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, menegaskan bahwa Provinsi Lampung memiliki potensi strategis untuk menjadi pusat swasembada kedelai nasional. Pernyataan tersebut disampaikan saat menghadiri Panen Ketahanan Pangan TNI Angkatan Laut Tahun 2025 di lahan pertanian pemukiman TNI AL, Desa Madukoro, Kecamatan Kotabumi Utara, Kabupaten Lampung Utara, Rabu (29/10/2025).
Kegiatan panen kedelai ini dihadiri langsung oleh Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, beserta jajaran Forkopimda, tokoh agama, serta masyarakat setempat. Selain itu, satuan TNI dari Sabang hingga Merauke mengikuti kegiatan ini secara daring sebagai wujud komitmen nasional memperkuat Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam bidang ketahanan pangan.
Dalam acara tersebut, Menhan Sjafrie secara simbolis memimpin panen kedelai dengan mengendarai traktor, didampingi Panglima TNI, Kasal, Menteri Pertanian, dan Gubernur Lampung. Lahan seluas 30 hektare berhasil dipanen dengan produktivitas mencapai 4 ton per hektare, menunjukkan efisiensi budidaya kedelai varietas unggul. Hasil panen ini akan didistribusikan ke berbagai wilayah melalui Koperasi Desa Merah Putih sebagai bagian dari penguatan ekonomi rakyat berbasis pertanian.
Selain proses panen, rombongan meninjau produk turunan kedelai hasil olahan masyarakat dan menyaksikan kegiatan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diikuti oleh 500 siswa sekolah dasar di sekitar lokasi. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan gizi anak-anak sekaligus mendukung program ketahanan pangan nasional.
Dalam arahannya, Menhan Sjafrie menekankan pentingnya menjadikan Lampung sebagai pusat swasembada kedelai nasional. Ia menekankan bahwa dengan pola tanam yang tepat, kerja keras lintas sektor, serta kemauan kuat dari pemerintah dan masyarakat, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan impor kedelai bahkan menjadi negara pengekspor komoditas ini.
“Lampung harus menjadi pusat swasembada kedelai nasional. Dengan formula tepat, pola tanam yang efisien, kemauan, dan kerja keras bersama, Indonesia bisa berhenti menjadi pengimpor kedelai. Bahkan kita bisa menjadi pengekspor dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri,” tegas Menhan Sjafrie di hadapan para pejabat dan masyarakat.
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh pemerintah pusat dan TNI terhadap penguatan sektor pertanian di Provinsi Lampung. Ia menekankan bahwa Lampung merupakan salah satu lumbung pangan nasional dengan kekayaan alam yang berlimpah. Sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan menjadi penopang utama ekonomi daerah dan nasional.
Sejak kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, harga komoditas pertanian menjadi lebih stabil dan berpihak pada petani, berdampak langsung pada kesejahteraan mereka. Gubernur juga menyoroti capaian Lampung dalam program Dapur Makan Bergizi Gratis, yang telah mencapai 77 persen realisasi, tertinggi secara nasional. Provinsi Lampung juga terus mendorong pengembangan Koperasi Desa Merah Putih sebagai instrumen hilirisasi komoditas pertanian di tingkat desa, yang berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat lokal.
Menutup sambutannya, Gubernur Rahmat Mirzani Djausal menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah pusat atas dukungan yang terus diberikan dalam mengembangkan produksi komoditas unggulan Lampung. Ia menegaskan optimisme bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Lampung akan terus tumbuh menjadi daerah maju, mandiri, dan berdaulat pangan, mampu menyuplai kebutuhan daerah lain di Indonesia.
“Kami yakin, di bawah kepemimpinan Bapak Prabowo, Provinsi Lampung akan menjadi daerah yang maju, mandiri, dan berdaulat pangannya, bahkan mampu menyuplai bahan pangan ke daerah-daerah lain,” tutup Gubernur.***








