SAIBETIK— Provinsi Lampung resmi masuk dalam lima wilayah utama nasional sebagai target swasembada pangan. Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Provinsi Lampung melalui Sekretaris Daerah Marindo Kurniawan menerima audiensi dari Brigade Pangan Provinsi dan empat kabupaten prioritas di Ruang Kerja Sekretariat Daerah, Kompleks Kantor Gubernur, Bandar Lampung.
Pertemuan ini membahas langkah sinergis dalam mempercepat tanam dan meningkatkan produktivitas pangan strategis, terutama beras dan jagung. Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Lampung, Adi Destriadi Sutisna, bersama perwakilan Brigade Pangan dari Kabupaten Mesuji, Lampung Timur, Lampung Tengah, dan Tulang Bawang.
Kepala Bapeltan menegaskan bahwa Brigade Pangan bukan hanya pendamping teknis, tetapi kini menjadi motor regenerasi petani muda, optimalisasi alat dan mesin pertanian (alsintan), serta perluasan tanam hingga ke lahan-lahan non-produktif. Tahun ini, sebanyak 28 ribu hektare lahan ditargetkan akan dioptimalkan oleh petani milenial.
“Brigade Pangan adalah kekuatan baru pertanian Lampung. Dengan sinergi daerah dan dukungan penuh dari Pemprov, kita optimistis Lampung akan menjadi lumbung pangan nasional,” ujarnya.
Saat ini, terdapat 140 Brigade Pangan aktif di empat kabupaten prioritas, masing-masing terdiri dari 15 orang petani milenial yang telah mendapat bantuan alsintan untuk mendukung kegiatan pertanian di lapangan.
Sekdaprov Marindo menyambut positif inisiatif ini dan menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi akan terus mendukung peningkatan kapasitas sumber daya manusia di sektor pertanian.
“Inti dari pertemuan ini adalah silaturahmi dan sinergi. Kami berharap Balai Pelatihan Pertanian terus menjadi ujung tombak dalam peningkatan kompetensi penyuluh dan regenerasi petani muda,” kata Marindo.
Dalam forum tersebut, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Lampung juga mengusulkan perlunya perluasan anggaran untuk program tanam hortikultura, khususnya di lahan rawa yang tengah dioptimalkan melalui program Oplah.
Sebagai informasi, Provinsi Lampung menargetkan perluasan lahan tanam lebih dari 1 juta hektare dengan peningkatan indeks pertanaman menjadi 2 sampai 3 kali dalam setahun. Upaya ini dibarengi dengan penguatan irigasi, distribusi pupuk, serta pengembangan varietas unggul demi menjaga ketahanan pangan di tengah tantangan iklim dan dinamika ekonomi global.***