SAIBETIK— Menjelang Konferda PDI Perjuangan yang digelar setiap lima tahun, gelombang kritik keras datang dari kader senior partai di Lampung. Mereka menyuarakan keprihatinan mendalam terhadap kondisi politik dan kepengurusan PDI Perjuangan di provinsi ini, terutama terkait performa partai yang dinilai mengalami kekalahan beruntun dalam Pemilu Legislatif, Pilkada, hingga Pilpres.
Dalam pernyataan tertulis yang beredar, para kader senior menyoroti beberapa masalah utama yang dianggap menjadi akar persoalan partai di Lampung. Pertama, kinerja pengurus yang dipertanyakan karena kekalahan berulang dalam berbagai ajang politik. Mereka menilai seharusnya manajemen partai lebih adaptif dan strategis agar mampu mempertahankan posisi dan meningkatkan perolehan suara.
Kedua, struktur manajemen partai dinilai terfragmentasi akibat adanya sekat dan pengkotak-kotakan kader di berbagai tingkatan kepengurusan. Hal ini dianggap berdampak langsung terhadap mobilisasi suara dan koordinasi internal partai, sehingga mengurangi efektivitas strategi politik di lapangan.
Selain itu, ketidakhadiran Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung dalam berbagai agenda politik partai menjadi sorotan serius. Para kader menilai kurangnya keterlibatan ketua dalam pemilu dan kegiatan internal partai merugikan eksistensi PDI Perjuangan di mata publik. Proses penjaringan calon ketua baru juga menuai kontroversi karena adanya laporan intimidasi dan tekanan terhadap fraksi serta jajaran PAC, yang dianggap menghambat prinsip demokrasi internal partai.
Tulus Purnomo, salah satu kader senior dan penandatangan pernyataan ini, membenarkan isu tersebut. “Iya benar, pernyataan sikap kader Banteng Lampung,” ujarnya singkat. Namun, ia menekankan bahwa langkah konkret dari DPP akan menentukan arah politik partai ke depan.
Sebagai tindak lanjut, para kader senior menyerukan evaluasi menyeluruh oleh DPP terhadap kinerja Ketua DPD Lampung. Mereka menegaskan bahwa Sudin tidak seharusnya diberikan kesempatan untuk menjabat kembali pada periode 2025-2030. Selain itu, Sutono diusulkan sebagai calon pengganti Ketua DPD Lampung, dengan harapan mampu menyatukan seluruh komponen partai, memperkuat konsolidasi, dan memimpin strategi kemenangan dalam Pemilu mendatang.
Para pengamat politik menilai pernyataan ini menjadi sinyal kuat bahwa dinamika internal PDI Perjuangan Lampung akan semakin panas menjelang Konferda. Tekanan dari kader senior bisa menjadi pemicu perubahan signifikan dalam struktur kepemimpinan partai, sekaligus menunjukkan pentingnya keterlibatan seluruh elemen partai dalam menentukan arah politik ke depan.***