SAIBETIK – Warga di Karang Maritim Panjang, Kota Bandar Lampung, menyoroti dampak buruk yang ditimbulkan oleh polusi debu dan kutu bungkil yang diduga berasal dari PT SJIM (Sinar Jaya Inti Mulya). Aktivitas perusahaan yang mengolah bungkil kelapa sawit ini disebut-sebut telah mengganggu kesehatan dan kehidupan sehari-hari penduduk sekitar.
Beberapa warga, termasuk seorang balita berusia 4 tahun yang tinggal berdekatan dengan PT SJIM, mengalami gangguan kesehatan serius akibat debu bungkil tersebut. Balita tersebut bahkan harus menjalani operasi di rumah sakit karena masalah pernapasannya yang diduga terkait dengan polusi tersebut.
Tamrin (66), salah seorang warga setempat, mengungkapkan bahwa masalah polusi debu dan kutu bungkil dari PT SJIM telah menghantui mereka selama sekitar 2 tahun terakhir. Dia menyatakan bahwa banyak warga, termasuk keluarganya sendiri, menghadapi masalah seperti gangguan pernapasan dan dampak kesehatan lainnya.
PT SJIM telah merespons keluhan ini dengan memberikan bantuan sebesar Rp3 juta kepada warga terdampak, termasuk untuk biaya perawatan di rumah sakit. Meski demikian, keluhan dari masyarakat terus berlanjut karena masalah polusi yang belum terselesaikan sepenuhnya.
Pemerintah setempat, melalui Camat Panjang, Hendri, turut ambil bagian dalam upaya penanganan masalah ini. Koordinasi aktif dengan berbagai pihak terkait dilakukan untuk mencari solusi yang tepat guna mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh aktivitas perusahaan di wilayah tersebut.
Ini adalah gambaran tentang keluhan warga terhadap polusi debu dan kutu bungkil dari PT SJIM di Karang Maritim Panjang, Kota Bandar Lampung, serta upaya-upaya yang sedang dilakukan untuk mengatasi masalah ini demi kesehatan dan kesejahteraan penduduk setempat.