SAIBETIK– Upaya pencegahan dan pengendalian Tuberkulosis (Tbc) di lingkungan pemasyarakatan kembali dilakukan oleh Lapas Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung. Senin, 24 November 2025, seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (Wbp) dan petugas lapas mengikuti pemeriksaan Rontgen Dada sebagai langkah deteksi dini penyakit menular yang memiliki risiko tinggi di lingkungan lapas.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kalapas Narkotika Bandar Lampung, Jumadi, beserta jajaran pejabat lapas, serta Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Lampung, Jalu Yuswa Panjang. Kedua pihak memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan pemeriksaan kesehatan yang merupakan bagian dari program penguatan layanan kesehatan di lapas. Tim medis dari Tirta Medical Center bertugas sebagai pelaksana pemeriksaan menggunakan peralatan Mobile X-Ray yang dibawa langsung ke lapas untuk memudahkan akses bagi seluruh peserta.
Kalapas Jumadi menjelaskan bahwa pemeriksaan Rontgen Dada merupakan langkah konkret untuk menjaga kesehatan Wbp sekaligus mencegah penularan Tbc yang cepat di lingkungan tertutup seperti lapas. “Deteksi dini Tbc sangat penting dilakukan, mengingat lingkungan lapas memiliki risiko penularan yang tinggi. Kami berharap penanganan kesehatan di lapas semakin optimal dan setiap indikasi dapat segera ditindaklanjuti,” ujarnya.
Proses pemeriksaan dilakukan secara bertahap dan teratur, dimulai dari registrasi peserta, pemanggilan berdasarkan daftar antrian, hingga pelaksanaan pemeriksaan Rontgen. Petugas memastikan setiap Wbp dan staf yang mengikuti prosedur pemeriksaan merasa aman dan nyaman. Selama kegiatan, protokol keamanan dan ketertiban tetap dijaga tanpa mengganggu aktivitas operasional lapas.
Kehadiran peralatan Mobile X-Ray memungkinkan tim medis melakukan diagnosa lebih cepat dan efisien. Hasil pemeriksaan akan dianalisis secara menyeluruh, dan jika ditemukan indikasi Tbc, Wbp akan segera mendapatkan penanganan medis sesuai standar pelayanan kesehatan. Langkah ini menjadi bagian dari strategi lapas untuk mencegah penyebaran penyakit menular yang bisa berdampak pada kesehatan seluruh penghuni lapas.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi bagi Wbp dan petugas mengenai pentingnya menjaga pola hidup sehat, menjaga kebersihan, dan mengenali gejala penyakit Tbc. Kalapas Jumadi menambahkan bahwa program deteksi dini ini akan dilakukan secara berkala sebagai bagian dari komitmen lapas untuk menyediakan layanan kesehatan yang menyeluruh dan proaktif bagi warga binaan.
Respons dari Wbp maupun petugas sangat positif. Mereka mengapresiasi langkah cepat lapas dalam menanggulangi risiko kesehatan dan mendukung program ini sebagai upaya menjaga lingkungan lapas tetap aman, sehat, dan bebas dari wabah Tbc. Kegiatan ini juga menunjukkan sinergi antara lapas, pemerintah daerah, dan pihak swasta dalam memberikan layanan kesehatan yang berkualitas.***






