SAIBETIK – Pemerintah Provinsi Lampung terus berupaya memperkuat literasi digital di sektor pendidikan. Salah satu langkah strategis dilakukan melalui program “AI Goes to School” yang digelar di SMA Negeri 14 Bandar Lampung pada Kamis, 21 Agustus 2025. Program ini bertujuan memperkenalkan sekaligus melatih para guru dalam memanfaatkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) sebagai penunjang pembelajaran di kelas.
Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, yang hadir membuka acara tersebut menekankan bahwa penguasaan AI saat ini bukan lagi sekadar pilihan, tetapi sudah menjadi kebutuhan mendesak. Menurutnya, dunia pendidikan tengah menghadapi percepatan perkembangan teknologi yang luar biasa cepat sehingga guru dituntut mampu menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.
“Hari ini, bapak dan ibu guru mempunyai tantangan yang luar biasa banyak. Bukan hanya sekadar mengajar, tetapi juga harus terus belajar mengikuti perkembangan teknologi. AI jangan dipandang sebagai penghalang, tetapi sebagai alat bantu yang bisa meningkatkan kualitas pendidikan,” tegas Jihan.
Ia mencontohkan bagaimana AI dapat diaplikasikan dalam pembelajaran bahasa Inggris. Dengan bantuan aplikasi berbasis AI, siswa bisa berlatih percakapan secara mandiri, sementara guru berperan sebagai pembimbing dan pengawas. Model pembelajaran seperti ini, menurutnya, mampu menjadikan proses belajar lebih interaktif, efisien, dan menyenangkan.
Lebih lanjut, Wagub Jihan mengingatkan bahwa metode pengajaran konvensional semata tidak lagi memadai di era digital. Dengan volume pengetahuan yang semakin besar, teknologi menjadi kunci agar materi bisa tersampaikan dengan lebih mudah kepada siswa.
“Kalau kita menggunakan teknologi AI, maka itu akan sangat mempermudah siswa-siswa kita dalam menerima pelajaran. Guru pun bisa lebih fokus pada interaksi dan pendampingan, bukan hanya menyampaikan teori,” tambahnya.
Selain menyinggung pemanfaatan AI, Jihan juga mengajak guru untuk terus berperan sebagai pembelajar sepanjang hayat (long life learner). Menurutnya, ilmu pengetahuan terus berkembang sehingga tenaga pendidik tidak boleh merasa cukup dengan keterampilan yang sudah dimiliki.
“Prinsipnya, guru harus siap belajar seumur hidup. Karena hanya dengan cara itu kita bisa memastikan tidak tertinggal dari peserta didik kita sendiri yang semakin cepat beradaptasi dengan teknologi baru,” jelasnya.
Plt. Koordinator Wilayah Mafindo Lampung, Yoga Pratama, dalam kesempatan yang sama menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh Pemerintah Provinsi Lampung terhadap program AI Goes to School. Menurutnya, pelatihan ini merupakan bagian dari gerakan nasional yang digagas Mafindo dengan dukungan Google.org dan ASEAN Foundation.
Yoga menegaskan bahwa literasi digital bukan hanya penting bagi guru, melainkan juga perlu diperluas ke mahasiswa dan orang tua. Dengan ekosistem pendidikan yang inklusif, penggunaan teknologi digital di masyarakat akan semakin matang.
“Program ini tidak akan berhenti di sini. Selain Lampung, kami sudah menjalankan kegiatan serupa di Aceh, Padang, dan Bengkulu. Ke depan, akan kami perluas ke Riau dan beberapa daerah lainnya dengan cakupan peserta yang lebih luas. Mari kita bersama-sama belajar dan manfaatkan teknologi AI ini dengan baik,” ujarnya.
Acara ini menghadirkan sejumlah pelatih nasional yang memberikan materi terkait pemanfaatan AI untuk dunia pendidikan, mulai dari pengenalan konsep dasar, praktik penggunaan aplikasi, hingga strategi integrasi AI dalam kurikulum sekolah. Para peserta juga diajak mencoba langsung aplikasi berbasis AI untuk melihat bagaimana teknologi ini dapat diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari.
Kepala SMA Negeri 14 Bandar Lampung, Hendra Putra, menyambut baik program ini. Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat relevan dengan kebutuhan pendidikan saat ini. Guru, kata dia, harus mampu menyiapkan diri menghadapi tantangan era digital agar tidak tertinggal oleh kemajuan zaman.
“Kami berharap pelatihan ini tidak hanya menambah wawasan para peserta, tetapi juga benar-benar diimplementasikan dalam pembelajaran. Dengan begitu, manfaatnya akan dirasakan langsung oleh siswa,” kata Hendra.
Program AI Goes to School diharapkan menjadi langkah awal untuk mencetak sumber daya manusia Lampung yang memiliki daya saing tinggi, adaptif terhadap perubahan teknologi, serta siap menghadapi persaingan global.***