SAIBETIK– Aksi kejahatan yang sempat meresahkan warga Pringsewu akhirnya berhasil dibongkar. Dua pria muda asal Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, Lampung, ditangkap jajaran Polsek Pringsewu Kota setelah terbukti melakukan pencurian dengan modus ganjal mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Kedua pelaku berinisial A (30) dan HK (22) ditangkap pada Selasa (11/11/2025) setelah petugas melakukan penyelidikan intensif berdasarkan laporan warga. Kapolsek Pringsewu Kota AKP Ramon Zamora menjelaskan bahwa pengungkapan ini bermula dari laporan korban bernama Rudi Sutomo (47), warga Kelurahan Pringsewu Utara, yang kehilangan uang setelah kartunya tertelan mesin ATM di salah satu minimarket Jalan KH Gholib, Pekon Rejosari.
Kejadian itu berlangsung pada Kamis (6/11/2025) sekitar pukul 12.35 WIB. Korban yang sedang melakukan transaksi tiba-tiba mendapati kartu ATM-nya tersangkut. Saat panik, seorang pria tak dikenal di belakangnya berpura-pura menolong dengan menyarankan korban menekan tombol *cancel* dan memasukkan PIN. Namun kartu tak juga keluar, dan pria itu langsung pergi setelahnya.
“Korban kemudian menuju kantor Bank BRI untuk melaporkan insiden tersebut. Saat dicek, ternyata telah terjadi transaksi penarikan tunai sebesar Rp995.000 sekitar pukul 13.14 WIB,” ungkap AKP Ramon Zamora dalam keterangannya mewakili Kapolres Pringsewu, AKBP M. Yunnus Saputra, Rabu (12/11/2025).
Menindaklanjuti laporan tersebut, Unit Reskrim Polsek Pringsewu Kota langsung bergerak cepat. Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan rekaman CCTV, petugas menemukan pola mencurigakan di sekitar mesin ATM yang mengarah pada modus kejahatan ganjal kartu. Penyelidikan mendalam pun dilakukan hingga akhirnya identitas kedua pelaku berhasil dikantongi.
Proses penangkapan berlangsung dramatis. Saat hendak diamankan di wilayah Kecamatan Pringsewu, salah satu pelaku sempat berusaha melarikan diri ke area persawahan dan bahkan melakukan perlawanan hingga melukai seorang anggota polisi. Namun berkat kesigapan petugas, keduanya berhasil ditangkap tanpa menimbulkan korban jiwa.
“Dari tangan pelaku kami mengamankan barang bukti berupa tusuk gigi dan cotton bud yang digunakan untuk mengganjal lubang kartu ATM, gergaji besi dan gunting untuk menarik kartu, dompet berisi lima kartu ATM, serta sepeda motor yang digunakan untuk beraksi,” jelas Ramon.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa A berperan sebagai otak kejahatan sekaligus pelaksana di lapangan, sementara HK bertugas mengawasi situasi sekitar. Dalam pengakuannya, A mengaku belajar modus ini dari rekannya di Tangerang, tempat ia pernah melakukan aksi serupa sebelumnya.
“Setelah mendapatkan PIN dan kartu ATM korban, mereka langsung menarik uang melalui gerai BRI Link terdekat. Dalam kasus ini, mereka hanya berhasil mengambil uang Rp995.000 yang kemudian dibagi dua,” tambah Ramon.
Tidak berhenti di situ, penyelidikan polisi juga mengungkap bahwa keduanya telah dua kali melakukan aksi serupa di wilayah Pringsewu. Namun, baru satu korban yang melapor secara resmi. Polisi kini masih mendalami apakah ada korban lain dan kemungkinan jaringan yang lebih luas di luar daerah.
Menurut Kapolsek, modus ganjal mesin ATM ini tergolong klasik tetapi masih efektif menipu masyarakat, terutama yang kurang waspada. Biasanya, pelaku menempelkan benda kecil di slot kartu ATM untuk membuat kartu nasabah tertelan. Saat korban panik, pelaku yang berpura-pura membantu akan mencuri data PIN yang dimasukkan, lalu mengambil kartu tersebut setelah korban pergi.
“Warga diimbau agar selalu waspada saat bertransaksi di ATM, terutama jika ada orang asing yang tiba-tiba menawarkan bantuan. Jika kartu tertelan, segera hubungi bank dan jangan tinggalkan lokasi sebelum petugas resmi datang,” tegas Ramon.
Kini kedua pelaku ditahan di Rutan Polsek Pringsewu Kota dan dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang tindak pidana pencurian dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.
Polsek Pringsewu juga berkomitmen memperkuat patroli di area publik, terutama di sekitar mesin ATM yang rawan aksi serupa. Kasus ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat agar selalu berhati-hati dalam melakukan transaksi keuangan di tempat umum.***
