SAIBETIK – Lapas Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung menggelar kegiatan penanaman pohon kelapa di area sekitar lapas, Rabu (3/9/2025), sebagai bentuk nyata dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia (IMIPAS).
Kalapas Narkotika Bandar Lampung, Ade Kusmanto, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut arahan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan agar seluruh lembaga pemasyarakatan mengoptimalkan lahan yang tersedia menjadi produktif dan mendukung kemandirian pangan. “Penanaman pohon kelapa ini adalah langkah nyata kami untuk mendukung program ketahanan pangan. Instruksi Bapak Menteri jelas, setiap unit pemasyarakatan harus mampu memberikan kontribusi terhadap kemandirian pangan melalui pemanfaatan lahan yang produktif,” ujarnya.
Kegiatan ini melibatkan petugas lapas serta warga binaan secara aktif. Para warga binaan diberdayakan untuk menanam, merawat, dan memelihara pohon kelapa, sehingga mereka memperoleh keterampilan bercocok tanam yang aplikatif. Selain itu, kegiatan ini juga menanamkan nilai-nilai kemandirian, disiplin, dan tanggung jawab. “Kami ingin warga binaan memiliki pengalaman praktis yang dapat berguna setelah kembali ke masyarakat. Pengetahuan tentang pertanian dan pengelolaan tanaman kelapa menjadi bekal yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, sekaligus mendukung konsep pemasyarakatan yang humanis dan produktif,” tambah Kalapas.
Program ini tidak hanya berfokus pada aspek pertanian, tetapi juga mencakup lingkungan dan sosial. Penanaman pohon kelapa di area lapas membantu menjaga kelestarian lingkungan, memperkuat ekosistem hijau, dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana. Aktivitas ini juga menunjukkan bahwa pemasyarakatan tidak hanya tentang pembinaan individu, tetapi juga kontribusi kolektif terhadap agenda nasional.
Dengan memanfaatkan lahan yang tersedia, Lapas Narkotika Bandar Lampung membuktikan bahwa ruang pemasyarakatan dapat menjadi pusat produktivitas yang mendukung ketahanan pangan, pemberdayaan warga binaan, serta edukasi lingkungan. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model bagi lembaga pemasyarakatan lain di Lampung maupun Indonesia secara umum, menunjukkan bahwa perubahan positif dapat dimulai dari setiap unit pemasyarakatan.***