SAIBETIK– Kejaksaan Negeri Pringsewu melalui Bidang Tindak Pidana Khusus (Pidsus) resmi melaksanakan Tahap 2 atas perkara tindak pidana korupsi (tipikor) penyimpangan penggunaan dana hibah Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten Pringsewu Tahun Anggaran 2022.
Tersangka HI yang merupakan Ketua LPTQ sekaligus menjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Pringsewu, diduga melanggar Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 jo. Pasal 18 UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 dan Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
HI diduga terlibat bersama dua terdakwa lainnya yang saat ini menjalani proses persidangan di Pengadilan Tipikor Pengadilan Negeri Tanjung Karang, yaitu Tari Prameswari (Bendahara LPTQ) dan Rustiyan (Sekretaris LPTQ). Total kerugian negara akibat kasus ini mencapai Rp584.464.163,-, dengan nilai pemulihan kerugian sebesar Rp494.974.684,- pada tahap penyidikan.
Penyerahan tersangka beserta barang bukti dilakukan sesuai Pasal 8 ayat (3) huruf b KUHAP. Selama proses, tersangka didampingi penasihat hukum dan telah menjalani pemeriksaan kesehatan yang menyatakan kondisinya sehat.
Penuntut Umum menetapkan penahanan tersangka HI selama 20 hari, mulai 22 Mei hingga 10 Juni 2025, dengan penahanan di Rumah Tahanan Kelas II B Kota Agung.
Tim Penuntut Umum saat ini tengah menyusun surat dakwaan dan segera melimpahkan berkas perkara ke Pengadilan Tipikor Pengadilan Negeri Tanjung Karang untuk proses persidangan.
Kejari Pringsewu berkomitmen memberikan update transparan atas perkembangan perkara ini demi mendukung upaya pemberantasan korupsi.***