SAIBETIK–Ikan cupang, juga dikenal sebagai Betta splendens, merupakan salah satu ikan air tawar yang terkenal dengan keindahan siripnya yang mempesona dan sifatnya yang agresif.
Salah satu perilaku yang paling menonjol dari ikan cupang adalah kecenderungannya untuk berkelahi, terutama antara jantan.
Secara alami, ikan cupang jantan memiliki naluri yang kuat untuk menguasai wilayahnya.
Mereka mendefinisikan wilayah mereka sebagai rumah dan berusaha keras untuk melindungi wilayah tersebut dari indruder.
Pertarungan antarikan cupang jantan sering kali muncul ketika ada ancaman terhadap wilayah atau ketika ada ikan lain yang mendekati “rumahnya”.
Ini adalah cara mereka menegaskan dominasi dan melindungi sumber daya yang mereka butuhkan, seperti makanan dan tempat perlindungan.
Ikan cupang memiliki penglihatan yang baik dan sangat responsif terhadap gerakan. Mereka dapat dengan cepat bereaksi terhadap ikan lain yang memasuki wilayahnya, terutama jika ikan tersebut memiliki warna cerah atau sirip yang panjang yang bisa dianggap sebagai ancaman atau pesaing.
Seiring evolusi, perilaku agresif ikan cupang telah berkembang sebagai strategi untuk meningkatkan peluang berkembang biak.
Betta splendens hidup di perairan yang sering kali memiliki sumber daya terbatas, dan agresi membantu dalam memastikan hanya ikan yang paling kuat dan paling mampu yang dapat mempertahankan wilayah dan berkembang biak dengan sukses.
Meskipun ikan cupang bisa damai dalam kondisi tertentu, terutama di habitat alaminya, alam liar mereka sering kali memerlukan mereka untuk menjaga agar tidak bereproduksi dengan ikan betina dari spesies yang berbeda atau subspesies yang berbeda.
Pertarungan antarjantan membantu mengurangi kemungkinan kawin silang dengan memastikan bahwa hanya ikan cupang yang benar-benar kuat yang dapat memasuki kawin dan menurunkan keturunan.
Sifat agresif ikan cupang adalah hasil dari seleksi alam selama bertahun-tahun, yang berarti bahwa genetika yang mendorong perilaku ini telah tersebar luas di antara populasi ikan cupang di alam liar maupun dalam penangkaran.
Dalam pemeliharaan di akuarium, penting untuk memahami bahwa ikan cupang agresif terhadap sesama jenis jantannya.*