SAIBETIK — Di tengah kemegahan dataran tinggi Dieng, tersembunyi sebuah keindahan alam yang memesona, Curug Silawe. Dengan ketinggian mencapai 60 meter, air terjun ini juga menjadi tempat untuk pelaksanaan ritual Ngloro Sengkolo, sebuah ungkapan syukur warga terhadap hasil panen yang melimpah.
Ritual Ngloro Sengkolo: Warisan Budaya yang Dilindungi
Setiap menjelang Ramadhan, warga mengarak gunungan hasil panen dari Lapangan Sutopati menuju Curug Silawe sebagai ungkapan rasa syukur. Ritual ini, yang telah berlangsung ratusan tahun, dijaga dengan baik oleh masyarakat sebagai bagian dari warisan budaya yang harus dilestarikan.
Keindahan Alam dan Kesegaran Udara
Suasana alami Curug Silawe, dengan pepohonan yang rimbun dan udara yang segar, menjadi tempat ideal untuk merilekskan pikiran dan tubuh. Dibangunnya tangga menuju air terjun memudahkan wisatawan untuk menikmati keindahan alam ini.
Makna Nama: Curug Silawe
Nama Silawe berasal dari bahasa Jawa yang berarti sarang laba-laba, mengacu pada kolam air terjun yang terbentuk oleh hempasan air. Tebing-tebing yang menjulang di sekitar air terjun menambah eksotisme tempat ini.
Spot Foto yang Menawan
Curug Silawe menawarkan banyak spot foto menakjubkan, dari air terjun yang indah hingga dinding tebing yang memikat. Banyak fotografer memanfaatkan keindahan ini untuk sesi foto prewedding yang romantis.
Santai di Kolam Air Terjun
Di pagi hari, pengunjung dapat menikmati kesegaran kolam air terjun sambil menunggu matahari terbit. Sinar mentari yang hangat dan suara burung kicauan menambahkan nuansa damai di sekitar Curug Silawe.
Interaksi dengan Warga Lokal
Warga sekitar terkenal dengan keramahannya, menyambut pengunjung dengan penganan khas daerah. Ini memungkinkan wisatawan untuk menikmati kebudayaan lokal sambil menikmati keindahan alam yang masih alami.
Curug Silawe bukan hanya sebuah air terjun biasa, tetapi juga sebuah tempat untuk menyatukan rasa syukur dan keindahan alam yang menakjubkan. Bagi para wisatawan, ini adalah pengalaman yang tak terlupakan di tengah pesona Pegunungan Dieng.***